NEWS

REUNI: Wijaya Saputra hari ini akan bertanding dengan mantan klubnya, CLS. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 10/12/2014
Tinggal di Rumah, tetapi Lebih Sering dengan Rekan Setim
Semangat Baru Wijaya Saputra Bersama Stadium Jakarta

Bersama CLS Knights Surabaya, Wijaya Saputra minim minute play pada musim lalu. Kini dia bergabung dengan Stadium Jakarta dan menunjukkan kualitas lewat dua kali top scorer tim dari tiga laga awal musim ini.

BAGUS DIMAS- I'IED RIFADIN, Bandung

---

MUSIM lalu tidak mudah buat Wijaya Saputra. Kedatangan pelatih asal Korea Selatan Kim Dong-won ke CLS membuat Wijaya jarang mendapat tempat. Karena itu, meski masih menyisakan kontrak setahun, akhir musim lalu dia memutuskan pindah.

CLS akhirnya melepas Wijin -sapaan Wijaya Saputra- ke Stadium. Rasanya sangat berat karena dia telah membela CLS selama tujuh tahun dan Surabaya ibaratnya telah menjadi rumah kedua. Tetapi, kini dia kembali ke Jakarta, tanah kelahirannya.

''Wah, berat sekali waktu itu. Di satu sisi, saya harus meninggalkan teman-teman yang sudah lama banget tinggal bareng. Tapi, di sisi lain, saya mau melanjutkan karir basket,'' ujar Wijin.

Meski merasa berat hati, small forward berusia 29 tahun itu membulatkan tekad dan memulai petualangan baru bersama Stadium. Walau belum lama bergabung, Wijin sudah nyaman dengan klub barunya. Itu tidak terlepas dari upayanya untuk mendekatkan diri dengan rekan-rekan barunya.

Dia memang tidak tinggal di mes bersama pemain Stadium lainnya. Namun, Wijin tetap menghabiskan banyak waktu bersama Merio Ferdiansyah dkk. Bila selesai latihan, bisa saja dia langsung pulang ke rumahnya di kasawan Pluit. Tetapi, Wijin memutuskan tetap bersama rekan-rekannya untuk nonton atau sekadar bersantai bareng.

''Jadi, saya yang harus menyatu dengan mereka. Saya berusaha cari chemistry-nya di situ. Bukan hanya di dalam lapangan, melainkan lebih ke luar lapangan,'' terangnya.

Wijin merasa banyak terbantu dengan Fanny Budianto. Sebab, point guard Stadium itu merupakan teman sebangku Wijin ketika mereka bersekolah di SD Permata Hijau Jakarta. Sebelum bergabung dengan Stadium, dia sering berkonsultasi untuk mengetahui keadaan serta suasana tim.

Agar kembali kompetitif, Wijin selalu menambah porsi latihan seusai jam normal dengan melakukan 100 tembakan tiga angka setiap hari. Perlahan, bersama Stadium, dia mulai menemukan kembali kepercayaan diri, motivasi, serta gairah baru.

Buktinya, dalam tiga game awal pada seri I Jakarta, Wijin selalu mencetak double digit point dan dua kali menjadi top scorer tim. Yakni, mencetak 19 poin saat bertemu Pelita Jaya Energi MP Jakarta (3/12) serta menyumbang 20 poin ketika bentrok dengan juara bertahan M88 Aspac Jakarta (7/12). Saat ini Wijin menjadi top scorer tim sementara dengan total 49 poin dari tiga pertandingan.

Kini dia menyadari bahwa timnya punya potensi besar. Apalagi chemistry bisa terjalin apik. Tidak mustahil mereka mampu mencapai babak final four. ''Saat masih belum bergabung di Stadium, saya tahu bahwa klub ini memiliki potensi besar,'' ungkapnya.

Hari ini Wijin berhadapan dengan mantan klubnya, CLS. Meski begitu, dia menegaskan bakal bermain profesional, tidak akan melankolis, dan lembek ketika melawan mantan timnya. Tidak ada pula dendam karena musim lalu Wijin jarang dimainkan Mr Kim.

''Saya sangat respek kepada Mr Kim. Beliau merupakan salah seorang pelatih yang mengajarkan saya tentang bermain basket pintar. Ya, mungkin saya tidak memiliki kesempatan saja waktu itu,'' tutur Wijin. (*/c14/ham)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.