MENJULANG: Max Yanto (kiri) saat masih memperkuat NSH GMC Jakarta di NBL Indonesia musim lalu. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
STADIUM Jakarta terus menambah amunisi menjelang musim NBL Indonesia musim 2014-2015. Pemain teranyar yang didatangkan manajemen Stadium adalah Max Yanto. Center setinggi 216 sentimeter itu pindah dari NSH GMC Jakarta dan resmi mengenakan jersey Stadium pada musim mendatang.
Manajer Stadium Antonius ''Tony'' Puah mengonfirmasi kepindahan tersebut. ''Dia (Max Yanto, Red) memang sudah latihan bersama kami. Tapi, surat-surat resmi kepindahannya memang masih belum. Masih menunggu untuk dibereskan,'' ujarnya kemarin (29/9).
Pemain tertinggi di NBL Indonesia itu, menurut rencana, dikontrak dengan durasi kontrak tiga tahun. Max menjadi pemain keempat yang didatangkan manajemen Stadium musim ini. Sebelumnya, Stadium berhasil menggaet guard Wijaya Saputra dari CLS Knights Surabaya, point guard Bayu Anggara (Hangtuah Sumsel IM), dan power forward I Gusti Ngurah Teguh Putra Negara (Hangtuah Sumsel IM).
Kedatangan Max diharapkan mampu menambah kekuatan big man di kubu Stadium. Maklum saja, saat ini Stadium hanya memiliki satu center murni, yakni Valentino Wuwungan. Meski Stadium masih memiliki Ruslan, dia lebih banyak diposisikan sebagai power forward. Terlebih, beberapa big man incaran Stadium pada bursa transfer selalu meleset. Sebut saja, Adhi Pratama yang lebih memilih Pelita Jaya Energi MP Jakarta, dan Kristian Liem, center muda yang menerima pinangan Aspac Jakarta.
Menurut asisten pelatih Stadium Freddy Gorey, postur tinggi menjulang milik center kelahiran Lampung 7 Juli 1983 tersebut akan memberikan sumbangan yang sangat baik bagi Stadium. Khususnya di paint area.
''Meski mempunyai Valentino, kami tidak mungkin terus-terusan memainkan dia. Jadi, kami berharap Max mampu menjadi pelapis di big man Stadium. Yang jelas, coach Tri (Adnyanaadi Lokatanaya) sudah memiliki gambaran jika kami bermain dengan Max,'' ungkapnya.
Kepastian pindahnya Max juga akan menjadi reuni kecil bagi coach Tri dan Max. Dua tahun lalu, coach Tri sempat bekerja sama dengan Max waktu masih menangani NSH GMC Jakarta. "Dua tahun lalu saat masih ditangani coach Tri di NSH, permainan Max cukup baik. Harapannya, dengan bekerja sama lagi, kemampuan Max bisa muncul lagi," tukas Gorey. (mid/c14/ady)
Story Provided by Jawa Pos