SUPERSERU: Forward Stadium Muhammad Hardian Wicaksono melakukan layup dalam kawalan Ngurah Teguh (kiri) dan Adhi Pratama dari Hangtuah Sumsel IM dalam seri V Speedy NBL Indonesia. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
SEANDAINYA tembakan tiga angka shooter Hangtuah Sumsel IM Ahmad Junaedi pada detik terakhir overtime ketiga menemui sasaran, entah sampai kapan laga melawan Stadium Jakarta tadi malam akan berakhir. Melalui pertandingan yang luar biasa panjang, seru, dan ketat, Stadium akhirnya menang dengan selisih tiga angka 92-89.
Laga pada lanjutan Seri V Speedy NBL Indonesia di Hall Basket Senayan, Jakarta, itu berakhir dengan tiga kali babak tambahan waktu alias triple overtime . ''Kalau bola masuk, saya akan membuat sejarah,'' ucap Junaedi.
Junaedi tidak sepenuhnya salah. Namun, dia hanya kurang tepat. Sebab, game superseru tadi malam sejatinya sudah menjadi sejarah. Itu adalah triple overtime pertama dalam sejarah Speedy NBL Indonesia yang digelar mulai season 2010-2011.
''Tadi (kemarin, Red) saya kram di betis kanan, terus pindah kram di betis kiri. Terus pindah dari hamstring kanan, lalu ke hamstring kiri. Rasanya kayak mau mati!'' ucap Vavories Palopo, bintang Stadium.
''Kami yakin pertandingan akan ketat dan bisa saja overtime . Tetapi, saya nggak nyangka sampai triple overtime seperti ini,'' imbuh pemain yang menjadi top scorer Stadium dengan 19 poin itu. Palopo bermain 32 menit pada laga tersebut.
Selain kegagalan tembakan tiga angka Junaedi, Hangtuah sejatinya sudah gagal memanfaatkan dua peluang penting. Pada detik terakhir overtime kedua, kapten Hangtuah Ary Sapto tidak bisa menceploskan bola tembakan dua angka.
Sementara itu, pada detik akhir overtime pertama, lagi-lagi Hangtuah yang memegang kendali gagal menuntaskan peluang. Sebuah tip in center Adhi Pratama gagal masuk ke jaring.
Koko Heru Setyo Nurgoho, asisten pelatih Hangtuah, mengatakan bahwa timnya kalah bukan karena kegagalan tiga pemainnya memanfaatkan peluang pada detik akhir di tiap-tiap overtime . '' Free throw's killing us (tembakan bebas membunuh kami, Red),'' kata Koko.
''Kesempatan menang ada, sangat bagus sebenarnya. Sudah nggak ada masalah di offense dan defense . Masalah kami ada pada free throw . Itu saja,'' imbuh Koko.
Memang akurasi tembakan bebas pemain Hangtuah sangat jeblok. Di antara 53 kesempatan, Hangtuah hanya memasukkan 25 saja alias 47 persen. Sementara itu, akurasi free throw Stadium lebih baik, 69 persen (20-29).
''Ini kali pertama saya melatih dan mengalami masa sampai triple overtime ,'' ucap Frankie Lim, mantan pelatih tim kampus papan atas Filipina, San Beda Red Lions.
''Pemain bermain dengan hati, semangatnya tinggi sekali. Mereka mem- push diri sendiri,'' imbuh pelatih asal Filipina tersebut.
Sering Overtime, Sering Kalah
Kalau ingin menyaksikan pertandingan seru, tontonlah game Hangtuah Sumsel IM. Tim ini sudah ditabalkan menjadi spesialis overtime . Sudah delapan game , Hangtuah menyelesaikan laga via babak tambahan waktu di NBL Indonesia 2013-2014. Berikut perinciannya.
Hangtuah
v Pacific 65-74 Preseason Tournament 2013 Kalah
v Garuda 56-53 Preseason Tournament 2013 Menang
v Bandung Utama 56-59 Seri I Malang Kalah
v CLS Surabaya 64-61 Seri I Malang Menang
v Garuda 57-56 Seri II Jakarta Menang
v Bimasakti 49-51 Seri III Solo Kalah
v Satya Wacana 82-73 Seri V Jakarta Kalah
v Stadium 89-92 (3OT) Seri V Jakarta Kalah
Jumlah Overtime: 8
Menang: 4
Kalah: 4
(nur/aam/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos