MESIN poin Stadium Jakarta Merio Ferdiansyah terus mendulang poin demi poin. Kesuburan pemain kelahiran Sukabumi tersebut seolah tak tertahankan.

Sebanyak 15 kali secara beruntun, Merio dengan konsisten mencatat poin double digit . Sementara ini, pemain yang berposisi sebagai shooting guard itu menjadi top scorer NBL Indonesia dengan rata-rata 18,73 poin per game .

Catatan Merio berada di atas pemain-pemain subur NBL lainnya seperti Bima Riski Ardiansyah (Bimasakti Nikko Steel Malang) dan Dimas Aryo Dewanto (Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta). Bima dan Dimas membukukan 14,93 poin dan 14,50 poin per game .

Sampai akhir seri III Solo, Merio berada di posisi teratas dalam daftar pemain pengumpul poin terbanyak dalam sejarah NBL Indonesia dengan 1.796 poin. Pesaing terdekatnya adalah Bima Riski yang mencatat 1.707 poin. Artinya, peluang Merio untuk menjadi pemain pertama yang menembus 2.000 poin masih sangat terbuka lebar.

Merio, pemain pertama yang masuk klub 1.000 poin NBL Indonesia, membutuhkan tambahan 204 poin lagi untuk mengejar 2.000 angka. Stadium saat ini baru menjalani 15 pertandingan, masih menyisakan 18 laga. Artinya, Merio butuh rata-rata 11,3 poin per game untuk mengoleksi 2.000 poin pada akhir musim reguler.

Merio santai saja menanggapi peluangnya untuk menjadi pemain pertama yang menembus 2.000 poin. "Saya sih tidak ada target. Saya hanya akan fokus untuk tim, tidak mengejar target pribadi. Pastinya tetap berusaha keras dalam setiap game ," ucap Merio.

Pemain berusia 28 tahun itu menambahkan, penampilan yang baik otomatis akan mengerek performa tim secara keseluruhan. Secara natural, koleksi poinnya akan terus bertambah.

Di seri Solo, Merio agak kecewa dengan penampilan timnya yang sedikit melorot. Stadium kalah tiga kali dengan skor telak, yakni saat melawan Satria Muda Britama Jakarta, Aspac Jakarta, dan Garuda Kukar Bandung. (nur/c11/ham)

Story Provided by Jawa Pos