NEWS

BERKESAN: Mario Lawalata terharu menyaksikan video perjalanan NBL. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 12/05/2015
Melihat Video Perpisahan, Mario Lawalata Titikkan Air Mata
Terima Kasih atas Perjalanan Hebat Lima Musim NBL Indonesia

Dari liga basket yang tidak ditonton, NBL Indonesia menjadi liga terbaik di tanah air. Setelah lima musim menjadi kasta tertinggi liga basket tanah air, NBL Indonesia berakhir Minggu (10/5) bersamaan dengan final Pelita Jaya Jakarta melawan Satria Muda. 

BAGUS DIMAS - I'IED RIFADINJakarta 

---

MARIO Lawalata membalik badan tanpa memutar kursi sektor VIP yang didudukinya di bawah ring tempat pemain Pelita Jaya Energi-MP Jakarta melakukan pemanasan. Artis, presenter, dan bintang televisi itu dengan khidmat menonton video perjalanan lima tahun NBL Indonesia dari layar LED besar yang dipasang di tembok Hall Basket Senayan, Jakarta. 

Awalnya Mario tersenyum-senyum menonton rekaman video yang dilatarbelakangi lagu Don't Stop Believin' milik band era 1980-an Journey yang dibawakan secara akustik oleh band Boyce Avenue itu Lagu tersebut dipilih sendiri oleh Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda. 

Dari yang awalnya biasa saja, video NBL Indonesia Journey 2015 itu lama-lama menyedot emosi Mario. Pria 35 tahun tersebut menangis. Beberapa kali dia menghapus air mata yang tumpah membasahi pipi. "Salut dan bangga kepada DBL Indonesia. They did an awesome job untuk basket Indonesia. NBL Indonesia luar biasa banget!" kata Mario. "Saya terharu," imbuhnya. 

Emosi Mario mewakili perasaan ribuan orang yang menonton laga final IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 antara Satria Muda (SM) Britama Jakarta melawan Pelita Jaya (PJ) Energi-MP Jakarta. SM menjadi juara, menang 62-54. Itulah gelar ketiga Rony Gunawan dkk dalam lima musim. Mereka melakoni musim perdana dan terakhir dengan cara indah, menjadi juara. 

Tayangan NBL Indonesia Journey bisa diputar ulang fans basket melalui situs YouTube. Selain video perjalanan NBL, penonton laga pemungkas itu disuguhi berbagai macam pregame show. PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku penyelenggara mampu membuat penonton berdecak kagum dengan aerial dance sampai drop screen berukuran 7 x 14 meter. Dari layar itu fans bisa menonton video perjalanan SM dan PJ menuju partai puncak. Semuanya dibungkus dengan permainan lampu dan sound yang menggetarkan.

"Terima kasih NBL Indonesia karena sudah memberi contoh bahwa kompetisi olahraga yang profesional dan menarik itu bukan mustahil di Indonesia," komentar fans SM Arin Julia di akunTwitter-nya. 

"Sedih sekali setelah tahu ini musim terakhir. Saya yang awalnya nggak doyan basket akhirnya bela-belain nontonThank you, NBL! Belum pernah rasanya, lihat kompetisi olahraga di Indonesia yang diolah dan dikemas sekeren dan seprofesional ini," lanjutnya. 

Hal yang sama diungkapkan Rizky Septiani. Kiki, panggilannya, adalah fans berat Garuda Kukar Bandung asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pegawai swasta tersebut sering mengambil cuti dan terbang untuk menonton langsung NBL Indonesia sejak musim pertama."Merinding, sedih,seneng, semua jadi satu karena nonton video NBL Indonesia. Yang paling keinget 'basketball never die'," ucap Kiki yang mengaku sangat kehilangan NBL Indonesia. 

Harga tiket tribun pada partai final di hari H adalah Rp 500 ribu. Sedangkan tiket VIP menembus Rp 2,5 juta. Jumlah yang sangat besar mengingat pada musim perdana, di preseason tournament di Malang pada 2010, satu lembar tiket dihargai Rp 10 ribu. Namun, dengan harga tiket setinggi itu, Hall Basket Senayan penuh sesak oleh fans yang ingin menjadi saksi sejarah. 

Bambang Susilo, pria asal Surabaya yang merupakan fans CLS Knights yang juga hadir ke Hall Basket Senayan, merasa beruntung. Dia mendapatkan bola terakhir yang digunakan di atas lapangan saat SM memastikan gelar juara. "Ini sejarah. Saya sendiri yang meminta ke teman-teman panitia. Kebanggaan. Mau saya pajang di rumah," katanya.

Bahkan, Bambang sebenarnya ingin mengoleksi lebih banyak lagi kenang-kenangan dari peninggalan NBL Indonesia. "Kalau boleh ring, jersey, atau seragam Mas Azrul (Ananda) sebagaicommissioner juga mau saya koleksi," imbuhnya mantap. 

Bukan hanya Bambang, seorang penggemar basket asal Kalimantan Timur juga ingin membeli ring yang digunakan di laga final IndiHome NBL Indonesia. Dia mau mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk ring bersejarah itu. 

Satu lagi penonton grand final NBL Indonesia yang beruntung adalah Richard Leo Latunusa atau yang biasa dikenal sebagai Richard Insane, streetballer kondang tanah air. Pria penggemar berat olahraga basket sejak era Kobatama, IBL, hingga NBL itu pada malam grand final mendapatkan hadiah istimewa, yakni dasi dari Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda.

Itu bukan dasi sembarangan. Sebab, dasi tersebut selalu menemani Azrul selama menjadicommissioner NBL Indonesia dalam lima musim. Dasi itu juga dibubuhi tanda tangan mantan bintang NBA Cedric Ceballos, yang pada 2011 hadir ke Indonesia.

"Awalnya, saya cuma ingin mengajak foto Mas Azrul setelah final. Pas mau foto, dasi Mas Azrul kurang rapi. Lalu, saya berinisiatif membetulkan. Tiba-tiba Mas Azrul menawarkan dan mengasihkan dasi bersejarahnya itu. Saya senang banget dan pasti nggak nolak lah," tutur Richard, lalu tersenyum.

Sebagai pencinta basket, Richard mengatakan bahwa Azrul dan PT DBL Indonesia sudah berhasil mengangkat derajat basket Indonesia. "Dulu, saya waktu bilang anak basket, orang-orang menganggapnya biasa aja. Tetapi, sejak liga dipegang DBL, orang-orang mulai memandang wah dengan olahraga basket di Indonesia," tambahnya.

Richard juga menuturkan, Azrul dan PT DBL Indonesia telah sukses menjawab dengan lunas pandangan remeh serta miring perihal kemampuan mereka mengelola basket di tingkat profesional."Saya jadi saksi sendiri. Awal-awal DBL Indonesia mengambil alih liga, banyak yang meragukan kemampuan mereka. Tapi, seiring berjalannya waktu, Mas Azrul menjawabnya dengan kesuksesan membawa basket menjadi olahraga nomor satu bagi anak muda di Indonesia saat ini," jelasnya. 

Sepanjang lima tahun NBL Indonesia, panitia bekerja keras menyulap liga menjadi wah. Untuk pre-game show final, panitia telah mempersiapkannya selama berbulan-bulan. Donny Rahardian, event senior manager PT DBL Indonesia, mengatakan persiapan acara disusun sejak seri IV NBL Indonesia di Surabaya alias Januari lalu. "Filosofi kami memberikan yang terbaik untuk yang terbaik demi basket Indonesia," kata Donny. 

Persiapan seperti konsep acara, atraksi yang ditampilkan, hingga hal-hal detail seperti lagu yang dipilih tak luput dari perhatian. Namun, bisa dibilang tantangan yang dihadapi kru DBL Indonesia kali ini lebih berat jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Alasan utamanya, venue Hall Basket Senayan tidak lebih besar daripada GOR UNY, tempat final musim lalu. Kondisi itulah yang membawa sedikit kendala, terutama untuk pemasangan drop screenserta atraksi aerial dance.

Hal itulah yang membuat dia dan tim melakukan beberapa penyesuaian agar drop screen jatuh dengan sempurna. Mulai menambahi rangka sebagai ikatan ke catwalk agar lebih kuat untuk menahan beban hingga menyesuaikan ukuran kain. Kru DBL Indonesia membuat rangka dengan lebar 7 meter dan panjang 10 meter. Selain itu, ukuran kain yang terbentang disesuaikan. Jika sebelumnya di Jogjakarta digunakan kain dengan ukuran 10x16 meter, kali ini ukuran 7x14 meter.

Bukan hanya itu, daya proyektor yang ditembakkan ke kain juga ditambah. Jika sebelumnya hanya menggunakan daya 10.000 lumen, kali ini 16.000 lumen. Itu dilakukan agar penonton yang memadati venue masih bisa menikmati dengan jelas serta kualitas gambar yang dipancarkan drop screen tidak turun.

Tidak sia-sia persiapan kru PT DBL Indonesia. Mereka tidak hanya membuat kagum penonton yang datang ke Hall Basket Senayan. Bahkan, acara grand final NBL Indonesia sempat menjadi trending topic dunia di Twitter dengan hashtag #GRANDFINAL. 

Azrul sang komisioner menyatakan bangga karena bisa menjadi bagian dari lima tahun perjalanan NBL. Kerja kerasnya bersama tim telah menjadikan NBL Indonesia sebagai liga basket yang begitu megah. "Setelah tidak lagi menjadi komisioner, saya mendapatkan begitu banyak terima kasih. Tidak pernah sebanyak itu sebelumnya," kata Azrul. "Terima kasih memberikan perhatian begitu besar pada kami," ucap dia. 

Dia berharap basket Indonesia semakin jaya kelak. Syaratnya, semua insan basket tanah air harus punya keyakinan dan kemauan untuk maju. Don't stop believin'! (*/c9/c11/nur) 

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.