NEWS

ADU TANGGUH: Center Pelita Jaya Adhi Pratama berebut bola rebound dengan Ferdinand Damanik (dua dari kiri) dari Aspac pada big match Sabtu malam (14/3) di GOR UNY Jogjakarta. (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 15/03/2015
Karena Big Man Merajalela
Aspac Kalah Head-to-Head oleh Pelita Jaya

PELITA Jaya Energi Mega Persada Jakarta akhirnya unggul head-to-head 2-1 atas rival beratnya, M88 Aspac Jakarta, pada regular season IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015. Itu menyusul kemenangan 78-74 atas Aspac di GOR UNY Jogjakarta tadi malam.

Bentrok kedua tim berlangsung seru sejak awal hingga akhir game. Pelita Jaya sejak awal memang lebih menguasai jalannya pertandingan. Pelatih Pelita Jaya A.F. Rinaldo mampu memaksimalkan keunggulan duo big man mereka, Ponsianus Nyoman Indrawan dan Adhi Pratama.

Keduanya merajalela di paint area. Tidak hanya mendulang poin dari under basket, mereka berdua juga rajin melakukan penetrasi masuk untuk mencetak angka. Total hanya dari first half, Pelita Jaya bisa mencetak 24 poin dari paint area. Adhi Pratama dan Amin Prihantono menjadi aktor di balik keunggulan tujuh angka (34-27) melalui donasi 18 poin dari keduanya.

Merajalelanya big man Pelita Jaya berusaha diantisipasi dengan memasukkan Kristian Liem untuk menemani Ferdinand Damanik pada kuarter ketiga. Ternyata hasilnya cukup bagus. Selain itu, cemerlangnya Andakara Prastawa membawa Aspac bangkit.

Sembilan poin dicetak Prastawa pada kuarter ketiga dan membantu Aspac berbalik unggul 52-50. Prastawa menjadi bintang utama Aspac tadi malam dengan torehan 32 poin.

Game mencapai klimaks saat memasuki kuarter akhir. Kedua tim sama-sama tampil ngotot dan kejar-mengejar angka kerap terjadi. Pelita Jaya unggul tiga angka (71-68) saat game menyisakan 1 menit 16 detik, kembali harus dibuat ketir-ketir saat tembakan tiga angka Prastawa membuat skor kembali imbang 71-71.

Beruntung, Pelita Jaya memiliki Ponsianus ''Komink'' Nyoman Indrawan. Three-point play Komink membuat Pelita Jaya kembali unggul 74-72 saat laga menyisakan 23 detik. Lagi-lagi Prastawa menyulitkan Pelita Jaya. Dua tembakan bebasnya berhasil memaksakan laga kembali imbang 74-74. Namun, personal foul yang dilakukan Prastawa membuat Pelita Jaya kembali unggul lewat satu tembakan bebas Kelly Purwanto 75-74. Di sisa enam detik, turnover yang dilakukan Ebrahim ''Biboy'' Enguio Lopez dimanfaatkan dengan tiga angka buzzer beater oleh Ary Chandra, membawa Pelita Jaya menang 78-74.

''Kunci hari ini (kemarin, Red) anak-anak sudah bagus melimitasi tembakan tiga angka, namun saat drive masuk itu yang menjadi evaluasi. Bahkan, Prastawa sampai bisa mencetak 32 poin, first half saja sampai 11 poin,'' ujar coach Inal, sapaan A.F. Rinaldo.

Keputusan untuk menginstruksi Komink terus menekan di paint area pada akhir laga juga menjadi salah satu kunci kemenangan timnya. Apabila Adhi garang di dua kuarter awal, Komink justru tampil baik di akhir game. Dari 17 poin yang dicetaknya, 11 poin dibukukan di kuarter keempat.

Di sisi lain, Rastafari Horongbala mengatakan bahwa timnya kalah karena lemahnya defensive rebound. Hal itu membuat lawan gampang melakukan offensive rebound dan mencetak poin dari situasi second chance point. Dua puluh empat offensive rebound dan 21 poin dari second chance point dinilai terlalu banyak.

''Itu yang bikin kami kalah hari ini. Tapi, perjuangan yang ditunjukkan anak-anak sudah bagus. Ini baik buat penonton, juga bagus buat liga,'' terang coach Fari, sapaan Rastafari Horongbala.

Pada laga tadi malam, Adhi tampil impresif dengan mencetak double-double (12 poin dan 13 rebound). (mid/rif/c17/ham)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.