Pemain Stadium Jakarta, Ruslan (kanan) dan Ferdinand Damanik dari M88 Aspac Jakarta saat bertanding pada IndiHome NBL Indonesia Seri V di Hi-Test Arena, Batam. Stadium berhasil menang dengan skor 70-65. (Foto: Hendra Eka / Jawa Pos)
KEJUTAN demi kejutan mewarnai IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 seri V Batam. Pada hari terakhir kemarin, publik Batam diberi kejutan besar. Juara bertahan NBL Indonesia M88 Aspac Jakarta takluk di tangan kuda hitam Stadium Jakarta dengan skor 65-70.
Sebelumnya, kejutan terjadi Kamis lalu (5/2) ketika Garuda Kukar Bandung kalah kali pertama dalam sejarah dari saudara mudanya, JNE BSC Bandung Utama, 48-42.
Sehari berselang (6/2) giliran tim juru kunci NSH GMC GSBC Jakarta yang membikin semua mata tercengang. Tim asuhan Mayckel S.D. Ferdinandus itu sukses memanfaatkan rekor buruk Garuda. Mereka menekuk Garuda 56-53 lewat pertandingan yang supersengit.
Nah, kemarin di hari terakhir giliran Aspac yang menjadi korban kejutan di Hi-Test Arena. Di kota yang baru pertama menggelar NBL Indonesia itu Aspac takluk kepada Stadium. Itu adalah kekalahan kedua mereka sepanjang sejarah tim melawan Stadium. Kali pertama Stadium mengalahkan Aspac terjadi saat Preseason Tournament 2010. Saat itu Stadium mengalahkan Aspac 54-51 untuk merebut peringkat ketiga.
Wajar jika para pemain Stadium merayakan kemenangan dengan emosional. ''Ini hasil yang patut kami syukuri. Saya hanya berusaha mengembalikan kepercayaan diri anak-anak. Di sisi lain, tampaknya shooter Aspac lagi bermasalah di partai ini,'' tutur Andre Yuwadi, pelatih sementara Stadium, mengomentari kemenangan timnya kemarin.
Center Stadium Ruslan tampil impresif dengan mendulang 15 poin dan 16 rebound. Dia juga hampir bermain penuh, yakni 37 menit 38 detik.
Selain Ruslan, tiga lagi pemain Stadium tampil apik. Merio Ferdiansyah, Wijaya Saputra, dan Valentino Wuwungan mengemas double digit. Masing-masing mencetak 13, 11, dan 13 poin.
Di sisi lain, Aspac tampil tidak seperti biasanya. Mereka selalu tertinggal sejak kuarter pertama. Pada half time, Aspac tertinggal empat poin (27-31). Saat pertandingan menyisakan satu menit 52 detik, sang juara bertahan masih tertinggal tiga angka (65-68).
Saat itu, Aspac sebenarnya memiliki peluang menyamakan kedudukan lewat tembakan tiga angka Andakara Prastawa Dhyaksa. Sayang, tembakan Prastawa tidak menemui sasaran. Selanjutnya, di sisa laga Aspac tampak terlalu terburu-buru. Stadium akhirnya mengunci kemenangan 70-65 melalui free throw Bayu Anggara.
Pelatih Aspac Rastafari Horongbala mengungkapkan, memang anak asuhnya meremehkan lawan pada laga tersebut. Sementara itu, Stadium tampil hot. Mereka sedang tampil bagus. ''Bukan hanya Merio, semua pemain Stadium lagi bagus. Kami memang pantas kalah,'' ujarnya. (irr/rif/c4/ca)
Seri Penuh Kejutan
BATAM baru kali pertama menjadi penyelenggara IndiHome NBL Indonesia. Namun, di kota itu terjadi banyak kejutan. Tim-tim unggulan takluk oleh tim papan bawah.
5 Februari
JNE BSC Bandung Utama vs Garuda Kukar Bandung 48-42
Head-to-Head
Bandung Utama 1
Garuda 16
Point guard Bandung Utama Gian Gumilar menjadi top scorer dengan 10 poin dan 5 rebound.
6 Februari
Garuda Kukar Bandung vs NSH GMC GSBC Jakarta 53-56
Head-to-Head
Garuda 14
NSH 1
Small forward NSH Raylly Pratama Putra Handoyo mencetak double-double, 14 poin dan 10 rebound.
8 Februari
M88 Aspac Jakarta vs Stadium Jakarta 65-70
Head-to-Head
Aspac 18
Stadium 2
Center Stadium Ruslan mencetak double-double, 15 poin dan 16 rebound.
Story Provided by Jawa Pos