KETAT: Bintang Pelita Jaya Andy Poedjakesuma terjepit di antara Ebrahim Enguio Lope (kiri) dan Fidyan Dini dari Aspac, Sabtu malam (7/2). (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
PENONTON di Hi-Test Arena, Batam, benar-benar dibuat tegang hingga detik-detik terakhir dalam big match Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta melawan M88 Aspac Jakarta tadi malam. Hasilnya, Aspac hanya menang satu angka atas lawannya, 62-61.
Bagi Aspac, dendam mereka terbalas. Mereka kini punya head-to-head 1-1. Sebelumnya, mereka kalah oleh Pelita Jaya pada seri III di Malang. Meski koleksi angka sama (32 poin) dan head-to-head sama (1-1), Pelita Jaya tetap di puncak klasemen karena unggul selisih memasukkan dan kemasukan bola.
Meski terus terjadi kejar mengejar angka, Aspac lebih menguasai game kemarin. Itu tidak terlepas dari penampilan center mereka Ferdinand Damanik yang lagi-lagi tampil ciamik. Damanik mencetak poin tertinggi untuk Aspac dengan 14 poin dan 5 rebound.
Pelatih Aspac Rastafari Horongbala menuturkan, anak asuhnya menang beruntung tadi malam. Dia juga menyatakan, timnya bisa membalas kekalahan atas Pelita Jaya pada seri III lalu lantaran mendapat momentum di akhir laga. ''Ini pertandingan bagus. Yang lucky, dia yang menang. Beruntung, kami yang lucky malam ini,'' jelas Coach Fari - sapaannya- tadi malam.
Bagi Pelita Jaya, kekalahan tadi malam harus segera dilupakan. Mereka harus berfokus karena berikutnya melawan Garuda Kukar Bandung malam ini.
Meski Garuda sedang jeblok dengan enam kekalahan beruntun, pelatih Pelita Jaya A.F. Rinaldo meminta pasukannya tetap waspada. ''Meski Garuda form-nya menurun, saya ingin anak-anak tetap fight. Kita nggak bisa meremehkan Garuda hanya karena performanya sekarang. Fokus kami kini recovery sembari mengamati rekaman pertandingan Garuda,'' terangnya. (irr/rif/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos