NEWS

Point guard M88 Aspac Jakarta Andakara Prastawa Dhyaksa (dua dari kanan) melakukan jump shot saat berhadapan dengan JNE BSC Bandung Utama, Rabu (10/12). (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 10/12/2014
[FLASH] Bandung Utama Repotkan Juara Bertahan

TIDAK mudah bagi M88 Aspac Jakarta untuk bisa memetik kemenangan pada laga perdana mereka di Speedy NBL Indonesia 2014-2015 Seri II Bandung. Apalagi, lawan yang harus dihadapi adalah JNE BSC Bandung Utama, yang tampil di depan publiknya sendiri. Setelah melalui perjuangan keras, sang juara bertahan berhasil menjinakkan tuan rumah, 64-56, dalam laga superketat di GOR C-Tra Arena, Rabu (10/12).

Tampil di hadapan publiknya sendiri, anak-anak Bandung Utama bermain ekstra ngotot sejak tip-off. Tak sedikitpun merasa keder dengan status lawan yang menyandang predikat juara bertahan. Center Fendi Yudha Pratama bermain cemerlang untuk Bandung Utama. Lewat 8 poin yang dia cetak pada kuarter pertama. Namun, itu belum cukup mengantarkan keunggulan bagi timnya. Kuarter pertama berakhir dengan keunggulan tipis Aspac, 17-15.

Bandung Utama menunjukkan tren positif, dengan berbalik mengungguli Aspac. Tim asuhan Octaviarro Romely Tamtelahitu ini bahkan sempat leading 10 poin atas Aspac, ketika laga tersisa 3 menit 56 detik. Namun, Aspac berhasil memperkecil ketertinggalan hingga terpaut 3 poin.

Situasi kembali berbalik pada kuarter ketiga. Giliran Aspac yang menguasai kuarter ini. Ketajaman Ebrahim Enguio ’Biboy’ Lopez dan Xaverius Prawiro jadi senjata mematikan bagi Aspac. Dari posisi tertinggal, Aspac menutup kuarter ketiga dengan keunggulan 9 poin (52-43).

Tak mau mengecewakan pendukungnya, Bandung Utama coba mengejar pada kuarter terakhir. Sempat tertinggal 14 poin, Andre Tiara dkk berhasil memangkas hingga selisih 3 poin ketika laga menyisakan 1 menit 38 detik. Namun, melebar lagi hingga akhirnya Aspac menutup laga ini dengan keunggulan 8 poin.

”Harus diakui, kami lumayan kesusahan dengan gaya full court press dari Coach Ocky (sapaan akrab pelatih Bandung Utama). Seperti yang terjadi di lapangan tadi, sekarang Bandung Utama tak boleh dipandang remeh,” ujar Rastafari Horongbala, head coach Aspac.

Xaverius Prawiro dan Andakara Prastawa Dhyaksa memimpin Aspac dengan mengemas masing-masing 14 poin. Disusul oleh Ebrahim Enguio Lopez lewat tambahan 11 poin. Sementara di kubu Bandung Utama, kapten tim Andre Tiara tampil paling produktif dengan donasi 15 poin. Disusul oleh Fendi Yudha Pratama dengan tambahan 13 poin.

”Anak-anak sudah tampil bagus seperti yang kami mau. Tapi, Aspac memang bermain luar biasa,” ungkap Coach Ocky. ”Soal skill dan teknik, anak-anak masih butuh jam terbang lebih banyak,” sambungnya.

Dalam duel sengit ini, tercatat dua aksi dunk tercipta. Keduanya disuguhkan oleh big man Aspac. Diawali dengan dunk Kristian Liem ketika kuarter pertama tersisa 46 detik. Memanfaatkan turnover pemain lawan, pemain bertatus rookie itu langsung menjaringkan bola dengan kedua tangannya. Ini adalah dunk pertamanya di pentas NBL Indonesia.

Tak mau kalah dari juniornya, Ferdinand Damanik juga menyuguhkan aksi dunk ketika kuarter ketiga baru berjalan 36 detik. Diawali dengan mencuri bola dari passing buruk point guard Bandung Utama Gian Gumilar , Damanik lantas mengirim bola langsung ke keranjang dengan kedua tangannya.

Dengan demikian, total pada hari pertama saja sudah tercipta empat dunk. Setelah pada laga sebelumnya, Ruslan dari Stadium juga melakukan dunk pada saat melawan CLS Knights Surabaya. Sementara Adhi Pratama Prasetyo dari Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta terlebih dahulu melakukan dunk saat membawa timnya mengalahkan NSH GMC GSBC Jakarta. (*)

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.