SATRIA Muda Britama Jakarta memang luar biasa ketika bertanding di Jakarta. Tradisi menang mereka berlanjut. Itu terjadi setelah menaklukkan rival beratnya, M88 Aspac, dengan skor 73-63 di Hall Basket Senayan, Jakarta, tadi malam (6/12).

Itu berarti SM berpotensi melanjutkan tradisi sapu bersih ketika bermain di ibu kota. Mereka pernah melakukan itu dalam empat seri di Jakarta. Kini, pada seri pembuka Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia, tradisi tersebut bisa terulang.

Padahal, lawan mereka terhitung kelas berat. Dimulai dari melibas CLS Knights Surabaya 64-52 pada hari pertama (3/12), menghabisi Satya Wacana ACA LBC Salatiga 71-53 (4/12), dan tadi malam mengalahkan Aspac. Hari ini mereka menghadapi Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta.

Kalau mereka menang atas PJ hari ini, tradisi sapu bersih kembali terulang. Tentu itu tidak akan mudah karena PJ juga punya performa yang oke selama seri pembuka. Mereka menang atas Stadium Jakarta 93-77 (3/12) dilanjutkan menekuk Hangtuah Sumsel IM 80-62 (5/12).

Pada game kemarin, big man SM Christian Ronaldo Sitepu menjadi bintangnya. Dodo -sapaan dia- yang hanya membutuhkan empat poin untuk menembus NBL 1,000 Points Club sukses mengemas 20 poin dan 9 rebound.

Kunci kemenangan SM terletak pada offensive rebound yang mencapai 22 dari total 55 rebound. Adapun Aspac hanya melakukan 10 offensive rebound dari 45 rebound. Defense ketat SM juga bisa menahan persentase field goal Aspac hanya mencapai 27 persen (17-63).

''Keinginan untuk menang sangat besar. Itulah kuncinya. Selain itu, offensive rebound kami tinggi dan turnover-nya rendah, hanya 13,'' ujar Cokorda Raka Satrya Wibawa, pelatih SM, kepada Jawa Pos.

Itu menjadi motivasi besar sebelum melawan PJ hari ini. Dua tim berambisi melakukan sapu bersih di seri pembuka. Coach Wiwin -sapaan Cokorda Raka- mengharapkan barisan big man-nya bisa mengatasi duo big man PJ yang sedang on fire, Adhi Pratama dan Ponsianus Nyoman Indrawan.

Di sisi lain, pelatih PJ A.F. Rinaldo yang berambisi merebut kemenangan dalam big match hari ini menyatakan akan membenahi offensive rebound timnya yang masih lemah. Selama seri pembuka offensive rebound PJ hanya 19 kali.

''Melawan SM kami harus mendapatkan offensive rebound sehingga bisa meraih second chance point dari situ. Mereka mungkin akan start cepat dengan pemain mudanya, kemudian memainkan pemain senior. Tetapi, peran Rogun tetap sentral,'' kata A.F. Rinaldo.

Duel PJ versus SM merupakan pertemuan ketiga musim ini. Sebelumnya, pada preseason tournament Mangupura Cup 2014, kedua tim bertemu dua kali. PJ kalah telak 49-67 pada bentrokan pertama, kemudian membalas 61-46 pada bentrok kedua di semifinal (19/10).

Satria Muda Memang Muda

PELITA Jaya Energi Mega Persada Jakarta mengandalkan sejumlah pemain senior untuk mendongkrak performa tim pada musim ini. Itu berbeda dengan lawannya, Satria Muda Britama Jakarta, yang banyak dihuni pasukan muda potensial.

Pelita Jaya

Rata-rata usia: 27,1 tahun

Pemain Paling Muda

Andrey Rido Mahardika
Posisi: Point guard
Usia: 19 tahun
Total bermain NBL: 9 game
Musim bermain: Debut musim ini

Pemain Paling Senior

Andy ''Batam'' Poedjakesuma
Posisi: Small forward
Usia: 34 tahun
Total Bermain di NBL: 127 game
Musim bermain: 5 musim NBL (2010-2011), (2011-2012), (2012-2013), (2013-2014), (2014-2015)

Satria Muda

Rata-rata usia: 23,4 tahun

Pemain Paling Muda

Kevin Yonas Sitorus
Posisi: Power forward
Usia: 20 tahun
Total bermain di NBL: 74 Game
Musim bermain: 3 musim NBL (2012-2013), (2013-2014), (2014-2015)

Pemain Paling Senior

Rony Gunawan
Posisi: Center
Usia: 34 tahun
Total bermain di NBL: 118 game
Musim bermain: 4 musim NBL (2010-2011), (2012-2013), (2013-2014), (2014-2015).(mid/c4/ham)

Story Provided by Jawa Pos