NEWS

POTENSI BESAR: Rookie Aspac Kristian Liem (tengah) menjadi momok menakutkan bagi CLS dalam final Preseason Tournament Mangupura Cup 2014 di GOR Purna Krida, Kero bokan, Badung. (Foto: Boy Slamet / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 20/10/2014
Teror Bernama Kristian Liem
CLS Kembali Gagal di Final Preseason

MENTAL juara, tampaknya, menjadi problem berat CLS Knights Surabaya. Faktanya, sudah lima kali mereka mencapai final preseason tournament alias selalu masuk final. Namun, hasilnya hanya sekali juara pada 2011.

Tadi malam, pada final kelima mereka dalam Speedy National Basketball League (NBL) di Preseason Tournament Mangupura Cup 2014, CLS takluk oleh Aspac Jakarta dengan skor 66-80 di GOR Purna Krida, Kerobokan, Badung.

Pelatih CLS Kim Dong-won mengatakan bahwa anak asuhnya belum memiliki mental juara yang kuat. Keinginan untuk bangkit dan terus mengejar saat tertinggal masih kurang. Itulah pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

''Tadi (kemarin, Red) terlihat Aspac memang sering main di final. Jadi, mental juaranya ada. Tetapi, tim kami masih kurang (mental juara, Red). Itu yang akan diperbaiki dan kami sedang menuju ke sana,'' ujar Mr. Kim -sapaan akrab Kim Dong-won.

Ketika para pemain CLS melempem, performa hebat ditunjukkan sederet pemain Aspac. Mereka mampu tampil tenang ketika tertinggal dan bisa mengontrol pertandingan saat unggul. Padahal, ketimbang CLS, Aspac tidak banyak menambah kekuatan dengan pemain baru.

Mereka malah kehilangan dua pemain senior yang memiliki peran vital dalam tim. Yakni, Muhammad Isman Thoyib dan Wahyu Widayat Jati yang pensiun. Adapun Pringgo Regowo juga tidak masuk roster karena ada urusan keluarga.

Ternyata, itu tidak membuat kekuatan Aspac berkurang. Mereka tetap hebat dengan tidak terkalahkan hingga juara di Preseason Tournament Mangupura Cup 2014. Lubang yang ditinggal pemain yang pensiun mampu ditutup oleh dua darah segar, yakni rookie Kristian Liem dan Alkristian Chandra. Satu pemain senior, Fidyan Dini, didatangkan untuk mempertebal posisi big man bersama Ferdinand Damanik.

Acungan jempol patut disematkan kepada Kris. Meski berstatus rookie, performanya begitu dahsyat. Dia bermain sebagai pengganti Damanik, yang harus ditarik keluar karena melakukan tiga personal foul pada pertengahan kuarter kedua. Pemain dengan tinggi 201 cm tersebut justru menjadi salah satu kunci kemenangan Aspac. Defense ketat Aspac banyak terbantu oleh keberadaan Kris.

Dengan postur tinggi dan bentangan tangan yang panjang, pemain berusia 20 tahun itu seolah menjadi monster baru paint area. Dia mencetak double-double, yakni 12 poin, 16 rebound, plus 2 blok. Raihan tersebut juga menjadi double-double perdana bagi mantan kapten timnas basket U-18 tersebut.

Pujian pun terlontar dari pemain senior Aspac Xaverius Prawiro. Menurut dia, Kris akan menjadi pengganti yang baik dengan pensiunnya Muhammad Isman Thoyib dan Wahyu Widayat Jati.

''Harus diakui, penampilan dia (Kris, Red) improve banget. Defense kami hari ini (kemarin, Red) banyak terbantu dengan adanya dia. Semoga saja dia bisa terus bagus ke depan,'' ucap Ius -sapaan Xaverius Prawiro- setelah laga kemarin (19/10).

Meski tampil impresif di final, Kris mengungkapkan bahwa dirinya baru saja memulai langkahnya di NBL. Dia juga masih perlu banyak perbaikan agar bisa tampil lebih kompetitif. ''Saya hanya menjalankan instruksi dari pelatih. Saya dikasih kesempatan dan harus bisa memanfaatkan itu dengan baik,'' ungkapnya.(mid/irr/c4/ham)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.