LENGKAPI ROSTER: Kristian Liem resmi berkostum Aspac Jakarta musim depan. (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
TUGAS berat menanti Kristian Liem atau yang lebih dikenal sebagai Kristianto Halim setelah berjersey Aspac Jakarta. Dia akan mengisi pos yang ditinggalkan dua pemain senior Wahyu Widayat Jati dan Muhammad Isman Thoyib.
Ya, pasca ditinggal pensiun dua pemain tersebut, stok big man Aspac memang minim. Praktis, tim asuhan Rastafari Horongbala itu hanya mengandalkan tenaga Pringgo Regowo dan Ferdinand Damanik. Kedatangan center muda berusia 19 tahun tersebut diharapkan mampu mengisi lubang big man di kubu Aspac.
Kris, mengaku bahwa kepindahannya ke Aspac, lantaran ingin mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak. Mantan center timnas pada ajang FIBA Asia under-18 Championship itu, berpendapat bahwa jika bergabung dengan klub lain dirinya belum tentu mendapatkan minute play yang cukup.
"Selain karena Aspac tim papan atas, center-nya juga barusan saja pensiun. Jadi, itu yang menjadi pertimbangan. Setiap pemain pasti ingin bermain dengan minute play yang bagus juga. Dari segi kepelatihan, Aspac juga sangat baik," ujar Kris kemarin (26/8).
Meski musim ini merupakan musim pertama berkompetisi orbital tertinggi basket tanah air. Namun, center bertinggi 201 cm itu, bukanlah wajah baru di dunia basket Indonesia.
Mahasiswa UPH Jakarta jurusan perhotelan tersebut merupakan punggawa timnas pada ajang SEABA U-18 dan FIBA Asia U-18 pada 2012. Center muda Satria Muda BritAma Jakarta Kevin Yonas Sitorus merupakan rekannya saat di timnas U-18. Kris juga telah lama mengasah skill-nya di kompetisi basket level kampus.
Coach Fari -sapaan Rastafari Horongbala- menilai bahwa Kris memiliki modal yang baik sebagai center. Selain tinggi, teknik dasarnya juga sudah benar.
"Dia (Kristianto Liem,Red) bagus. Cuma kan belum mengenal sistem bermain aja. Tinggal poles saja," ucapnya, seusai melihat penampilan Kris pada laga persahabatan melawan tim tim basket Universitas Diliman Preparatory School asal Filipina, beberapa waktu lalu.
"Footwork-nya juga masih harus dilatih lagi," tambah Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih Aspac.
Sebagai rookie, target Kris tidak muluk-muluk. Bersama Aspac, konsentrasinya saat ini adalah untuk meningkatkan kemampuannya. "Khususnya kematangan teknik individu. Kalau secara tim, saya ingin cepat beradaptasi, agar saya dapat team chemistry yang baik sehingga bisa tampil optimal," tandasnya. (mid/ham)
Story Provided by Jawa Pos