SEDANG PANAS: Point guard CLS Surabaya Mario Wuysang merupakan top scorer bagi timnya. (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
CLS Knights Surabaya berjuang menghindari peringkat keempat agar tidak bertemu Garuda Kukar Bandung di laga perdana championship series. Meski bukan do or die, hasil duel CLS melawan Aspac Jakarta malam nanti memiliki pengaruh besar.
–––
DALAM upaya menghindari Garuda, Aspac berada di posisi yang lebih baik daripada CLS. Kalah pun, Aspac minimal akan menempati peringkat ketiga klasemen akhir Speedy NBL Indonesia 2013-2014. Artinya, Aspac tidak akan berhadapan dengan Garuda pada laga perdana championship series .
CLS berada dalam kondisi sebaliknya. Menang atau kalah, CLS masih harus menjalani laga penentuan melawan Pelita Jaya (PJ) Energi Mega Persada Jakarta. Sebab, rekor pertemuan kedua tim imbang 1-1. Sampai kemarin, CLS juga hanya unggul satu koleksi kemenangan.
Kecuali, PJ secara mengejutkan kalah melawan JNE BSC Bandung Utama hari ini. Dengan begitu, kemenangan CLS atas Aspac akan mengamankan posisi mereka di tiga besar.
Kenapa harus menghindari Garuda? Di atas kertas, Garuda jauh lebih kuat daripada tim-tim di bawahnya yang lolos ke championship series . Garuda juga punya catatan selalu menyulitkan, bahkan sering mengalahkan tim-tim favorit juara. Khusus CLS, Garuda menjadi batu sandungan di championship series dalam dua musim sebelumnya.
Pelatih CLS Kim Dong-won menyatakan timnya akan berjuang keras untuk mengalahkan Aspac. Dua kali kekalahan pada pertemuan sebelumnya di musim ini memberikan pelajaran.
''Kami harus bermain cepat agar bisa mengalahkan Aspac. Kami juga harus bisa mematikan shooter-shooter Aspac,'' kata Mr Kim, sapaan Kim Dong-won.
Shooter Aspac yang paling diwaspadai adalah Xaverius Prawiro dan Andakara Prastawa Dhyaksa. Rookie Aspac Ebrahim Enguio Lopez juga harus diwaspadai. Semakin hari, pemain yang akrab disapa Biboy itu semakin berbahaya. Zone defense yang selama ini diandalkan CLS, tampaknya, perlu diperkukuh untuk membendung offense Aspac.
Kalau Aspac mengandalkan shooter , demikian halnya CLS. Tidak punya stok big man yang mumpuni, CLS selama ini mengandalkan kecepatan dan akurasi para small man .
Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih Aspac, menyebut kemenangan atas CLS dibutuhkan timnya untuk mendongkrak mental menuju championship series . (nur/mid/c17/ang)
Story Provided by Jawa Pos