PARTAI KLASIK: Big man Aspac Jakarta Pringgo Regowo (kiri) dan Arki Dikania Wisnu (Satria Muda BritAma Jakarta) akan berlaga malam ini di Hall A Basket Senayan. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
PARTAI klasik bola basket Indonesia akan tersaji pada hari pembuka seri V Speedy NBL Indonesia 2013-2014. Aspac Jakarta akan berduel melawan Satria Muda Britama Jakarta di Hall A Basket Senayan, Jakarta, malam nanti.
Pertandingan ini sangat krusial. Sebab, baik Aspac maupun SM sudah kalah empat kali dalam 21 pertandingan. Jumlah itu terlalu banyak. Jika ingin berkejaran menjadi juara musim reguler, Aspac dan SM tidak boleh kalah lagi.
Sebab, Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta masih kalah dua kali. CLS Knights Surabaya juga baru kalah tiga kali. Empat tim inilah yang bakal bersaing untuk menempati posisi pertama sampai keempat. Sebab, Garuda Kukar Bandung yang berada di posisi kelima sudah sangat tertinggal dengan kalah tujuh kali dalam 20 laga.
Aspac selalu apes jika bertemu SM musim ini. Dalam dua pertandingan, Aspac selalu kalah. Masing-masing dengan skor 56-62 di seri I Malang dan 63-68 di seri II Jakarta.
Aspac bertekad membalas kekalahan. Selain untuk menghindari rekor buruk, Aspac ingin memberikan hadiah manis untuk fans. Di seri II lalu, Hall Basket Senayan membeludak dan tidak mampu menampung luberan penonton. Ratusan orang harus rela lesehan karena tempat duduk di tribun maupun di kursi VIP sudah sangat penuh.
Aspac sendiri dijagokan karena tren yang baik. Dalam dua seri terakhir di Solo dan Bandung, Mario Gerungan dkk selalu menyapu bersih kemenangan. Sementara itu, SM justru jeblok dengan kalah tiga kali melawan CLS Knights Surabaya, Garuda Kukar Bandung, dan Pelita Jaya Energi Mega Persada di seri IV Bandung.
''Mungkin kondisi fisik pemain SM lagi jelek di Bandung,'' ucap Head Coach Aspac Rastafari Horongbala dalam latihan terakhir semalam. ''Besok (hari ini, Red) kondisi pemain SM sangat fit. Jadi, sulit mengalahkan mereka,'' imbuhnya.
Menurut Coach Fari, center Rony Gunawan masih menjadi pemain paling berbahaya di kubu SM. Dia tetap akan menjadi pusat permainan tim. Sedangkan point guard Faisal Julius Achmad juga diwaspadai karena sering bersinar dalam kondisi genting. ''Arki (Dikania Wisnu) dan Amin (Prihantono) juga berbahaya,'' ucapnya.
Di sisi lain, SM sudah memiliki formula khusus untuk meredam shooter dan kecepatan pemain-pemain sang juara bertahan. Pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa melihat kekurangan timnya adalah defense . Fokus melawan Aspac adalah menghentikan shooting Aspac.
''Kalau soal big man , kami juga punya big man . Jadi, kami siap kalau mereka main di dalam. Yang kami waspadai adalah shooter mereka,'' tutur pelatih 37 tahun tersebut.
Kans Aspac Membalas
Dalam dua pertemuan musim ini, Aspac Jakarta selalu kalah melawan Satria Muda Britama Jakarta. Namun, hari ini Aspac bisa membalas. Apa saja alasannya?
1. Damanik
Masuknya Ferdinand Damanik dari Pelita Jaya Energi-MP Jakarta membuat stok pemain big man Aspac semakin banyak. Damanik membuat tugas M. Isman Thoyib, Pringgo Regowo, dan Wahyu Widayat Jati makin ringan. Rotasi semakin banyak.
2. Pringgo Makin Kuat
Most valuable player (MVP) musim lalu Pringgo Regowo sangat cepat beradaptasi. Sejak sembuh dari cedera lutut parah di championship series musim lalu, Pringgo langsung menjadi faktor signifikan bagi Aspac sejak seri III Solo.
Statistik Pringgo
Main: 9
Field goal: 33,7 persen
Free throw: 53,3 persen
Rebound: 62 (6,8 per game)
Assist: 12
Steal: 11
Blok: 2
Poin: 69 (7,6 per game)
3. Wiwin dalam Pressure
Kekalahan tiga kali di seri IV Bandung membuat kondisi pelatih Satria Muda Cokorda Raka S. Wibawa tertekan. Pelatih yang akrab disapa Wiwin itu terlihat tidak bisa mengatasi pressing ketika melawan CLS Knights Surabaya, Garuda Kukar Bandung, dan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta.
4. Misteri Arki
Arki Dikania Wisnu mengalami penurunan permainan. Tampaknya, posisi permainan rookie of the year pada 2012 itu agak dibatasi. Biasanya bermain sebagai guard , Arki bermain sebagai power forward . Ruang yang terbatas membuat Arki tidak maksimal.
Musim 2013-2014
Main: 20
Poin: 173 (8,65 per game)
Musim 2012-2013
Main: 20
Poin: 204 (10,2 per game)
Musim 2011-2012
Main: 32
Poin 442 (13,8 poin per game)
(nur/aam/c17/ang)
Story Provided by Jawa Pos