NEWS

GENJOT PERFORMA: Point guard Aspac Jakarta Andakara Prastawa Dhyaksa (kiri) dikawal Richardo Uneputty dari Hangtuah Sumsel IM dalam uji coba di Hall A Basket Senayan, Jakarta, kemarin (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 05/04/2014
Aspac Siapkan Senjata Baru
Matangkan Full Court Press Jelang Seri V

JAKARTA - Ketangguhan Aspac Jakarta sebagai juara bertahan diuji dalam seri V Speedy NBL Indonesia 20130-2014 di Jakarta pada 19-27 April nanti. Tidak hanya bertemu tim-tim kuat, Aspac juga akan menjalani tujuh pertandingan dalam seri yang diselenggarakan di hall basket Senayan, Jakarta, itu.

Sudah kalah empat kali tentu bukan posisi yang meyakinkan untuk Aspac. Kalau tidak tampil hebat pada dua seri tersisa musim reguler, bisa-bisa mereka berada di posisi yang kurang menguntungkan untuk menuju championship series nanti. Bisa sapu bersih seri V bakal memudahkan jalan Aspac ke babak-babak selanjutnya.

Menyongsong seri V, Aspac mematangkan ''senjata'' baru; strategi full court press defense. Strategi itu dijajal Aspac dalam uji coba melawan Hangtuah Sumsel IM di hall basket Senayan kemarin (4/4).

''Ini simulasi kami. Kalau bagus, dipakai. Kalau kurang bagus, kami tetap dengan strategi defense yang lama,'' kata asisten pelatih Aspac Antonius Joko Endratmo.

Joko menyatakan, Aspac memang baru menerapkan strategi bertahan full court press itu. Biasanya, mereka bertahan dengan pola half court defense.

Selama ini Xaveius Prawiro dkk memahami dan menjalankan full court press defense dengan cukup baik. Namun, apakah strategi tersebut akan langsung diterapkan saat melawan Satria Muda (SM) Britama Jakarta pada laga perdana seri V atau tidak, akan dilihat kondisi di lapangan.

''Kami mencoba sebagai variasi strategi. Kemungkinan dipakai langsung. Juga mungkin di akhir-akhir seri baru kami pakai. Lihat nanti bagaimana," terangnya.

Secara terpisah, pelatih kepala Aspac Rastafari Horongbala menegaskan bahwa defense menjadi titik lemah timnya saat ini. Tidak konsisten; kadang rapat, kadang longgar.

''Kalau offense, saya lihat oke. Tapi, defense ini masih sering hilang,'' ulas pelatih yang akrab disapa Coach Fari itu.

Masalah itu masih terlihat dalam uji coba melawan Hangtuah kemarin meski Aspac menang 93-70. Saat sudah unggul jauh, marking pemain Aspac kepada lawan sering kendur.

Di akhir kuarter ketiga Aspac sempat unggul 67-51 dan terus menjauh hingga 73-53. Tapi, setelah unggul 20 poin, penjagaan yang sebelumnya cukup ketat berubah longgar. ''Kebiasaan anak-anak kurang konsisten kalau sudah unggul jauh. Tidak bisa mempertahankan ritme. Akibatnya, lawan bisa terus nambah poin. Beruntung, lawannya juga kurang on. Kalau on, bisa lewat tadi,'' terang Coach Fari.

Mengenai strategi full court defense, Coach Fari menyatakan mulai menjajal dalam dua uji coba terakhir. Selain melawan Hangtuah, sebelumnya strategi tersebut dijajal saat mereka melawan Stadium.

''Saya ingin melihat fisik anak-anak mampu atau tidak dengan bermain begini,'' tegas dia. Menjelang seri V, Aspac tidak bisa melakukan uji coba melawan tim kuat. Sebab, tim seperti SM, Pelita Jaya, maupun Garuda bakal menjadi lawan mereka di Jakarta. (aam/c4/ang)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.