KEMBALI MENYATU: Pemain Aspac Jakarta Xaverius Prawiro (kiri) menjaga Yanuar Dwi Priasmoro (Bimasakti Nikko Steel Malang) dalam laga di C-Tra Arena, Kamis (13/3). (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
DALAM hal jumlah kekalahan, Aspac Jakarta hanya menjadi tim terbaik keempat. Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, CLS Knights Surabaya, dan Satria Muda Britama Jakarta mengalami kekalahan lebih sedikit daripada Aspac. Namun, melihat sepak terjang Aspac selama seri IV di C-Tra Arena Bandung, rekor buruk itu sepertinya tinggal masa lalu.
Di Bandung, Aspac melanjutkan catatan selalu menang mereka. Bahkan, tidak hanya seri IV, Aspac tidak terkalahkan sejak seri III di Solo. Dalam dua seri terakhir, Aspac menunjukkan ketangguhan mereka sebagai tim juara bertahan.
Bimasakti Nikko Steel Malang menjadi korban terakhir Aspac kemarin (13/3). Bimasakti dihajar 90-68. Tidak hanya menang telak, Aspac juga menghajar pertahanan Bimasakti dengan dunk-dunk bertenaga para pemainnya.
Empat kekalahan yang diderita Aspac disebabkan pada dua seri awal, mereka tampil buruk. Di seri I Malang, mereka kalah saat melawan Satria Muda dan Garuda Kukar Bandung. Tanpa kehadiran Xaverius "Ius" Prawiro dan Andakara "Pras" Prastawa Dhayksa yang membela timnas SEA Games, Aspac gembos.
Pada seri II di Jakarta, Aspac mendapat tambahan tenaga signifikan. Ius dan Pras sudah bergabung. Plus satu pemain naturalisasi asal Filipina Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez. Namun, hal itu tidak membantu karena ketiganya belum menyatu dengan tim. Aspac kembali kalah oleh SM dan Pelita Jaya.
Baru pada seri ketiga Aspac kembali menemukan bentuk permainan terbaiknya. Ius dan Pras menemukan kembali sentuhannya. Biboy juga sudah mampu mengambil peran besar. Di seri III di Solo, Aspac menghajar PJ dan CLS. Sampai kini Aspac mampu mempertahankan tren positif itu.
Dalam laga kemarin, Ius berhasil memasukkan lima tembakan tiga angka di antara sepuluh percobaan. Ius menjadi top scorer pada laga tersebut dengan 23 poin. Pras juga bermain bagus untuk menyervis rekan-rekannya.
Kontribusi Ius dan Pras untuk tim diakui pelatih Aspac Rastafari Horongbala. "Ya, Ius sudah in sama teman-temannya. Memang kemarin-kemarin agak belum padu. Sekarang sudah enak," jelas coach Fari.
Meski menang telak telak, Fari belum sepenuhnya puas dengan performa anak buahnya. Dia menilai Ius dkk kadang meremehkan lawan.
Pada laga kemarin, ada dua aksi nombok oleh pemain Aspac. Selain Thoyib, Biboy melakukannya di awal kuarter keempat.
Sementara itu, Hangtuah Sumsel IM mengakhiri krisis kemenangan di seri IV. Setelah mengalami tiga kekalahan, tadi malam Ary Sapto dkk menang atas Garuda Kukar Bandung 52-50.
Kemenangan atas Garuda tentu sangat sangat berharga bagi Hangtuah. Tidak hanya menambah poin, namun juga untuk mengatrol kepercayaan diri pemain setelah sebelumnya dihajar Bimasakti.
Sebaliknya, bagi Garuda, kekalahan itu menjadi bekal yang buruk menyongsong derby Bandung melawan JNE BSC Bandung Utama besok. Bandung Utama adalah tim yang siap merepotkan siapa pun. Apalagi, kemarin mereka berhasil mengalahkan tim Bandung lainnya, Satya Wacana Metro LBC Bandung 92-69. (dra/c6/ang)
Ius-Pras Oke, Aspac Merajalela
ASPAC Jakarta sudah menemukan kembali performa terbaik mereka sebagai tim juara bertahan. Tercatat kalah empat kali memang, namun semuanya terjadi pada seri I dan II. Itu lebih karena dua pemain andalan mereka, Xaverius "Ius" Prawiro dan Andakara "Pras" Prastawa harus absen atau belum nyetel dengan tim karena membela timnas di SEA Games.
Pada seri III dan IV, saat Ius dan Pras sudah kembali menyatu dengan tim, permainan Aspac kembali garang. Tidak hanya selalu menang, saking nyamannya, para pemain sering menampilkan aksi-aksi menghibur. Berikut perbandingan produktivitas Ius mulai seri II sampai seri IV.
Ius
Seri II
Total poin: 66; 10 poin per game
Rata-rata field goal: 26,88 %
Seri III
Total poin: 61; 15,25 poin per game
Rata-rata field goal: 52,12%
Seri IV*
Total poin: 73; 18,25 poin per game
Rata-rata field goal: 43,22%
Pras
Seri II
Total poin: 60; 10 poin per game
Rata-rata field goal: 28,65 %
Seri III
Total poin: 58; 14,5 poin per game
Rata-rata field goal: 41,6 %
Seri IV*
Total poin: 56 poin; 14 poin per game
Rata-rata field goal: 40,45 %
*: masih menyisakan satu laga versus NSH GMC Jakarta
Story Provided by Jawa Pos