NEWS

POTENSI SENGIT: Center Pelita Jaya Adhi Pratama (kiri) dan forward CLS Kaleb Ramot Gemilang pada konferensi pers seri X kemarin. (Foto: Boy Slamet / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 08/04/2015
Memasuki Neraka Pertama

JALAN terjal CLS Knights Surabaya pada Seri X IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 dimulai hari ini. Tim kebanggaan Kota Pahlawan itu melakoni big match melawan Pelita Jaya (PJ) Energi Mega Persada Jakarta di DBL Arena Surabaya hari ini (8/4).

PJ adalah neraka pertama bagi CLS. Sebab, di Surabaya, Mario Wuysang dkk harus melawan neraka-neraka lainnya, yakni Stadium Jakarta, M88 Aspac Jakarta, dan Satria Muda Britama Jakarta.

Baik bagi CLS maupun PJ, kemenangan adalah hasil vital. Terutama untuk mengejar posisi tertinggi, yakni runner-up akhir musim reguler. Saat ini rekor head-to-head CLS dan PJ sama kuat 1-1. PJ merebut kemenangan dengan skor 73-62 di Seri IV Surabaya, sedangkan CLS mampu membalasnya di Seri VI Solo via kemenangan 72-67.

Secara psikologis, bermain di kota sendiri harusnya bisa memberikan keuntungan bagi CLS. Namun, fakta dan statistik berbicara lain. Sepanjang lima musim, Mario Wuysang dkk selalu menemui kesulitan ketika bertemu anggota big four di DBL Arena.

Head Coach CLS Kim Dong-won sudah sangat sadar dengan catatan itu. Menurut pelatih asal Korea Selatan tersebut, sangat sulit menundukkan tim selevel PJ meski di Surabaya.

''Soalnya, ketika kami bermain di sini (Surabaya), pemain inginnya showtime. Harusnya mereka bisa mengikuti sistem dan bermain kompak,'' kata Mr Kim.

''Soal PJ, mereka pasti tahu gaya kami, yaitu sering menembak. Tapi, PJ ini lebih komplet. Kalau ingin menang, pemain pelapis harus bisa bantu yang utama,'' imbuh Coach of the Year NBL Indonesia musim lalu itu.

Komentar Mr Kim tersebut mengacu kemenangan CLS atas PJ di Solo. Ketika itu, bench player macam A.A. Ngurah Wisnu, Kaleb Ramot Gemilang, sampai Katon Adjie Baskoro mampu tampil impresif. Ketiganya menjadi mesin poin dengan total 26 poin alias 36 persen, sebuah catatan yang lumayan.

Mr Kim juga berharap modal 16 kemenangan beruntun tak membuat timnya kehilangan konsentrasi hari ini. Bahkan, karena ingin sangat fokus di seri Surabaya, CLS sampai harus menginap di hotel dekat dengan DBL Arena. Jadi, mereka tidak beristirahat di mes seperti kebiasaan selama ini.

''Saya ingin anak-anak lebih fokus di seri ini, agar kondisi mereka terjaga. Mereka jangan memikirkan yang lain-lain, finis di peringkat berapa atau melawan siapa di championship series. Fokus di Surabaya saja dulu,'' tegas mantan pelatih Bimasakti Nikko Steel Malang dan Aspac Jakarta itu.

Tetapi, yang harus diwaspadai, kemenangan CLS tersebut disebabkan center utama PJ Adhi Pratama tidak bermain. Ketika itu, pemain tim nasional Indonesia di SEA Games 2013 tersebut mengalami cedera engkel.

Untuk hari ini, PJ turun dengan kekuatan komplet. Adhi sudah sangat fit. Sama halnya dengan most valuable player (MVP) musim lalu Ponsianus ''Komink'' Nyoman Indrawan. Kombinasi dua big man timnas Indonesia proyeksi SEA Games 2015 Singapura itu menjadi ancaman serius untuk CLS.

''Yang terpenting, saat defense, anak-anak fokus ke tim CLS. Jangan ke individu-individu yang ada di CLS. Konsentrasi pada timnya saja,'' tegas Head Coach PJ A.F. Rinaldo.

Menurut Inal, panggilan A.F. Rinaldo, beberapa kekalahan yang diderita PJ saat melawan tim besar disebabkan timnya terlalu meremehkan peran pemain cadangan. ''Karena itu, siapa pun lawannya, kami harus memperlakukan mereka sama. Siapa pun itu!'' tegasnya. (mid/irr/c17/nur)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.