POIN EMAS: Bintang Pelita Jaya Kelly Purwanto melakukan layup ke jaring CLS, 14 detik sebelum pertandingan berakhir. Upaya Kelly berhasil dan memastikan kemenangan timnya. (Foto: WAHYUDIN/JAWA POS)
KEMENANGAN CLS Knights Surabaya yang sudah di depan mata menguap begitu saja. Hanya dalam tempo 23 detik, CLS yang semula leading akhirnya tumbang melawan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta dengan skor 54-55 pada lanjutan IndiHome NBL Indonesia Championship Series 2015 di Hall Basket Senayan, Jakarta, semalam.
Saat pertandingan menyisakan 23 detik, CLS masih unggul cukup nyaman, 54-50. Kalau logika normal, Sandy Febiansyakh dkk harusnya bisa menang.
Namun, satu detik kemudian, ternyata bukan itu skenario yang terjadi. Semua diawali dengan tembakan tiga angka Amin Prihantono yang membuat PJ memperkecil kedudukan menjadi 53-54.
Meski begitu, CLS masih punya peluang menang karena bola berada di tangan mereka. Pelatih CLS Kim Dong-won rupanya berambisi mencetak angka atau mencari foul agar mendapatkan free throw. Pelatih asal Korea Selatan itu dengan percaya diri mengambil time-out dan memasukkan barisan shooter andalannya.
Di sanalah, tragedi terjadi. Saat kuarter keempat menyisakan 14 detik, Kelly Purwanto, top steal NBL Indonesia musim ini, berhasil mencuri bola dari tangan bintang CLS Mario Wuysang. Tanpa kesulitan, Kelly menjaringkan bola dan memastikan kemenangan PJ.
Pada sisa waktu 11 detik, CLS tidak mampu membalikkan keadaan dan akhirnya harus gigit jari. Yang menarik, dalam laga kemarin, Kelly cuma mencetak dua angka. Namun, poin itu sangat mahal karena memastikan langkah PJ ke semifinal.
''Itu tadi murni gambling sih, bisa risiko kena foul juga,'' kata Kelly menceritakan aksi heroiknya ketika mencuribola dari tangan Mario. ''Hari ini kami bermain terlalu hati-hati dan takut. Jadinya malah bikin kesalahan sendiri. Saya juga begitu. Jadi, steal itu memang harus diambil,'' imbuhya.
Head Coach PJ A.F. Rinaldo memuji kerja keras anak asuhnya yang mampu bangkit setelah dalam posisi terjepit. ''Ya, inilah basket. Momentum bisa berubah dengan sangat cepat,'' katanya.
Sementara itu, pelatih CLS Kim Dong-won terlihat kecewa dengan kekalahan kemarin. Sebab, timnya sekarang harus bekerja sangat keras untuk bisa melenggang ke final. Hari ini CLS akan menghadapi Hangtuah Sumsel IM. Jika menang, mereka akan kembali berhadapan dengan PJ, Kamis (7/5).
''Ya tidak masalah. Ini kan namanya bola basket. Anak-anak sudah berjuang keras. Sayang, bolanya di-steal,'' kata Mr Kim, sapaannya.
SM ke Semifinal
Dalam ulangan grand final musim lalu semalam, Satria Muda Britama Jakarta sukses membekap M88 Aspac Jakarta dengan skor 59-53. Kemenangan tersebut memastikan tempat SM ke semifinal championship series.
Meski begitu, Aspac masih bisa membuat perhitungan kembali melawan SM. Mario Gerungan dkk hari ini akan berhadapan dengan Stadium Jakarta. Jika menang, Aspac bakal melawan SM, lusa (7/5).
Jika skenario tersebut berjalan, Aspac harus memenangkan pertandingan hidup mati itu. Sebab, dalam format double elimination, nyawa Aspac tinggal satu. Kalau kalah, back-to-back champions tersebut harus angkat kaki dari kompetisi. (mid/irr/c17/nur)
Story Provided by Jawa Pos