Pemain Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, Adhi Pratama (Depan) dan pemain Garuda Kukar Bandung, Hirnando Putra saat bertanding pada IndiHome NBL Indonesia Seri V di Hi-Test Arena, Batam. (Foto: HENDRA EKA/JAWA POS)
PERFORMA Pelita Jaya Energi MP Jakarta kurang bersinar pada seri VII di Semarang. Selain menutup seri dengan kekalahan 69-73 ketika melawan Satria Muda Britama Jakarta, tim asuhan A.F. Rinaldo itu hampir kecolongan saat berhadapan dengan Hangtuah Sumsel IM.
Kondisi center Adhi Pratama Prasetyo Putra yang baru sembuh dari cedera engkel membuat performa Pelita Jaya menurun. Belum lagi kinerja Ponsianus Nyoman ''Komink'' Indrawan yang belum maksimal. Nah, menghadapi seri VIII di Jogjakarta, kondisi Pelita Jaya membaik.
''Saat ini seluruh kondisi tim baik. Adhi sudah mendekati kondisi puncak. Begitu juga Komink,'' terang coach Inal, sapaan akrab Rinaldo, kepada Jawa Pos kemarin (11/3).
Bugarnya kondisi dua big man itu bakal memuluskan langkah Pelita Jaya untuk bangkit. Lawan pertama Pelita Jaya adalah Stadium Jakarta. Sempat menelan dua kali kekalahan melawan Satya Wacana ACA LBC Salatiga, Stadium berhasil bangkit dengan membungkam Garuda Kukar Bandung 65-61 (6/3).
''Berdasar evaluasi yang kami lakukan, tim ini kesusahan saat berhadapan dengan tim yang menggunakan zone defense. Itu terlihat saat melawan SM. Pemain tampak terburu-buru dalam melakukan eksekusi. Peluang banyak terbuang percuma,'' kata Inal.
Kekhawatiran Inal didasarkan pada penampilan Stadium saat mengalahkan Garuda pada seri VIII NBL di Semarang. Saat itu Stadium mengganti sistem defense di kuarter ketiga dan keempat.
''Sama seperti melawan Garuda, kunci bagi kita untuk maksimal ada di defense,'' terang Wijaya Saputra, small forward Stadium. (rif/mid/c19/ca)
Story Provided by Jawa Pos