NEWS

REFRESHING: Para pemain Pelita Jaya Energi MP saat mengunjungi area produksi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk di Semarang kemarin. (Foto: UR CHAMIM/JAWA POS/ RADAR SEMARANG)
nblindonesia.com - 05/03/2015
Kunjungan Pelita Jaya Energi MP ke PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Bersantai di Agrowisata, Geleng-Geleng Lihat Pekerja

Mendengar kata jamu, makna tradisional bakal terbesit di benak orang. Demikian pun Pelita Jaya Energi MP Jakarta sebelum mengunjungi PT Industri dan Farmasi Sido Muncul Semarang. Namun, sesaat setelah berada di dalam kawasan pabrik tersebut, pikiran mereka dijungkirbalikkan.

ARIF R. HAKIM-BAGUS DIMAS, Semarang 

--- 

WAJAH pemain Pelita Jaya tampak berseri begitu memasuki kawasan Agrowisata Sido Muncul. Suasana yang segar dan pepohonan yang rindang membuat pemain lupa akan lelah karena perjalanan Jakarta-Semarang yang baru ditempuh. Sebelum menyantap hidangan selamat datang, pemain menyempatkan menikmati air terjun buatan dalam kawasan konservasi seluas 4 hektar tersebut.

Menarik. Itulah kata pertama yang keluar dari A.F. Rinaldo. Head coach Pelita Jaya tersebut begitu terkejut. Coach Inal, sapaan akrabnya, menyatakan, di dalam sebuah pabrik ternama itu terdapat sebuah taman konservasi.

Bagi dia, jamu memang identik dengan hal berbau tradisional. Keberhasilan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul menjadi begitu besar sudah membuatnya menggelengkan kepala. Kini, dia tidak tahu harus berkomentar apa lagi dengan ''isi'' dalam pabrik tersebut.

Setelah menyantap hidangan, Coach Inal berkeliling melihat koleksi margasatwa di Argo Wisata Sido Muncul. Dia berhenti cukup lama, memandang kagum harimau yang tengah berbaring. Sesekali dia mencoba berinteraksi, menirukan auman harimau.

''Bahkan, harimau di sini lebih terawat dibanding dengan yang ada di kebun binatang (yang dikelola) pemerintah,'' ucapnya, lantas tersenyum.

Kegembiraan tidak hanya dirasakan Coach Inal. Pemain Pelita Jaya pun setali tiga uang dengan pelatihnya. Ponsianus Nyoman ''Komink'' Indrawan, Faisal Julius Achmad, Dimas Aryo Dewanto, dan Fransisco Yogi da Silva, ber-selfie ria. Namun, yang menjadi bintang adalah Andrey Rido Mahardika.Rookie jebolan DBL All-star itu membuat rekan setimnya tertawa dengan mengajak harimau berbicara.

''Mbah, sudah lama di sini?'' seloroh Edo, sapaannya. Mbah adalah cara menyebut harimau yang lazim digunakan orang Jawa.

Bukan hanya itu, Edo menggoda orang utan. Meski mengaku takut, dia toh akhirnya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan orang utan tersebut. Sontak, aksi Edo itu mengundang tawa rekan setimnya.

''Senang. Sudah lama nggak bertemu saudara dari zaman di (kebun binatang) Ragunan dulu,'' candanya. ''Suasana seperti ini jarang bisa saya rasakan. Refresh. Seingat saya terakhir saat masih SD dulu,'' ujarnya kepada Jawa Pos.

Tidak hanya bersantai di Argo Wisata Sido Muncul, pemain Pelita Jaya juga berkunjung ke area produksi Sido Muncul di akhir kunjungan mereka. Pemain Pelita Jaya pun dibuat geleng-geleng kepala melihat kecepatan bekerja karyawan Sido Muncul. Tidak terkecuali point guard andalan Pelita, Kelly Purwanto.

''Kaget dengan kecepatan mereka bekerja. Bisa bekerja dengan kecepatan seperti itu luar biasa. Apalagi, mereka juga melakukannya tanpa melihat (mengemas produk ke dalam kotak). Sudah terbiasa kali ya?'' ujar Kelly.

Sangat mungkin di benak pemain Pelita Jaya masih terngiang pantun Bambang Supartoko, public relation departement yang menyambut kedatangan mereka. Bagaimana tidak, pantun tersebut sesuai dengan target Pelita Jaya menjadi juara NBL di musim ini. Burung hantu terbang ke udara/mencari mangsa di malam hari/kalau mau maju harus berusaha/demi keberhasilan di hari nanti. (*/c19/ady)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.