LUAR BIASA: Big man CLS Dwi Haryoko menghalau Kelly Purwanto dari Pelita Jaya dalam big match Sabtu (28/2) di Sritex Arena, Solo. CLS menang dan sapu bersih seri VI di Solo. (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
SUNGGUH luar biasa performa CLS Knights Surabaya pada Seri VI IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 di Solo. Setelah menyapu bersih seri sebelumnya di Batam, mereka kembali melakukan hal yang sama di Sritex Arena Solo.
Bedanya, sapu bersih di Solo lebih fantastis. Sebab, selain sapu bersih, CLS sekaligus melakukan revans atas lawan-lawan yang mengalahkan mereka pada pertemuan sebelumnya. Korban terakhir mereka adalah Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta tadi malam.
CLS menang atas Pelita Jaya dalam pertarungan ketat 72-67. Kemenangan yang membuat head-to-head mereka dengan Pelita Jaya yang merupakan rival di papan atas menjadi imbang 1-1. Namun, CLS tetap berada di posisi kedua.
Hasil positif yang diraih tim polesan Kim Dong-won itu semakin menegaskan tradisi baik CLS ketika bermain di Solo. Tiga kali, termasuk game tadi malam di Sritex di Solo, Mario Wuysang dkk berhasil mengalahkan Pelita Jaya. Kemenangan pertama dilakukan musim 2010-2011 dengan skor 71-64 pada 17 Desember 2010, kemudian pada musim 2011-2012 dengan skor 69-48 pada 12 Januari 2012.
''Soal Pelita Jaya, permainan post play agak kurang karena ada satu pemain yang cedera (Adhi Pratama, Red), bukan CLS yang main bagus. Kekuatan empat tim besar ini sama. Tapi, jika ada satu pemain yang tidak bisa main, pasti berpengaruh seperti saat kami melawan Aspac (M88 Aspac Jakarta, Red),'' ujar Mr Kim -sapaan akrab Kim Dong-won.
Keputusan jeli Mr Kim yang berani merotasi pemain dengan menurunkan Kaleb Ramot Gemilang, Katon Adjie Baskoro, dan AA Ngurah Wisnu benar-benar membuahkan hasil. Kaleb mencetak 9 poin, Katon 7 poin, dan Wisnu 10 poin.
Total tim asal Surabaya itu behasil mencetak 29 poin dari off the bench. Penampilan baik tersebut melengkapi peforma pemain starter. Mario Wuysang kembali tampil dahsyat dengan menjadi top scorer dengan mencatatkan 15 poin dan 7 asisst, diikuti 11 poin dari Sandy Febiansyakh.
Akurasi tembakan tiga angka Pelita Jaya juga jeblok 18 persen (3-17) dan baru membaik pada kuarter keempat. Itu ditambah dengan jumlah turnover Ponsianus ''Komink'' Nyoman Indrawan dkk yang tinggi, yakni 20 kali.
''Kondisi dua big man kami memang kurang begitu baik. Nggak ada Adhi serta kondisi Komink kurang fit. Tetapi, sebenarnya yang membuat momentum di CLS justru Kaleb. Jadi, selain small man mereka jalan, ada Kaleb di inside juga hidup,'' ujar pelatih Pelita Jaya A.F. Rinaldo. ''Bagus, anak-anak bisa bounce back. Tapi, ketenangan dalam situasi tight game saja yang menjadi evaluasi kami,'' tambahnya.
Ya, CLS sempat ugggul jauh 14 poin (68-54) saat laga menyisakan empat menit di kuarter keempat. Namun, lewat perlawanan yang luar biasa, Pelita Jaya bangkit dan memangkas keunggulan hingga 1 poin (67-68) lewat dua poin under basket Tri Hartanto saat tersisa 1 menit 29 detik. Namun, dua kali tembakan bebas beruntun Dimaz Muharri akhirnya membuat CLS menjauh dan pada akhirnya menang 72-67. (mid/rif/c4/ham)
Dalam Angka
33
Poin tertinggi dalam game kemarin. Gege Nagata meraih itu saat Pacific Caesar Surabaya dihantam Satria Muda Britama Jakarta 64-87. Jumlah tersebut bukan raihan poin tertinggi dia. Career high Gege adalah 35 poin.
24
Jumlah persentase field goal terkecil dalam game IndiHome NBL kemarin yang ditorehkan NSH GMC GSBC Jakarta saat melawan Bimasakti Nikko Steel Malang. Jumlah itu juga lebih kecil daripada rata-rata field goal NSH musim ini (31 persen).
2
Jumlah pertandingan yang harus diakhiri via overtime dalam seri VI NBL di Solo. Yang pertama adalah game antara JNE BSC Bandung Utama dan Satria Muda Britama Jakarta. Yang kedua, NSH melawan Bimasakti. Tim yang memaksakan kedudukan untuk overtime selama ini selalu kalah.