TERTAHAN: Guard Aspac Ebrahim Enguio Lopez dihadang Faisal J. Achmad (kiri) dan Hendru Ramli dari Pelita Jaya tadi malam (18/1) (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
TERHENTI sudah rekor buruk Pelita Jaya Energi MP Jakarta kala bersua rivalnya, M88 Aspac Jakarta. Pada big match pemungkas Seri III Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 di GOR Bimasakti Malang, PJ menang 87-70 atas Aspac tadi malam.
Setelah lima laga beruntun selalu kalah, kemenangan akhirnya menghampiri tim asuhan A.F. Rinaldo itu. Kali terakhir mereka merebut kemenangan pada seri II di Jakarta musim lalu. Saat itu PJ menang 75-66.
Sepanjang pertandingan PJ begitu dominan. Aspac sama sekali tidak pernah dibiarkan unggul. Meski Aspac sempat mendekat dan memperkecil ketertinggalan hingga empat poin, 60-64, via 4-point play Ebrahim ''Biboy'' Enguio Lopez, PJ tidak panik. Bahkan, mereka mampu kembali unggul dan menang dengan margin 17 angka (87-70).
Kunci kemenangan PJ adalah mampu melimitasi poin dari barisan shooter Aspac yang biasanya menjadi tulang punggung offense. Terbukti, Xaverius Prawiro hanya mencetak 5 poin dan Andakara Prastawa Dhyaksa hanya 7 poin. Satu-satunya pemain Aspac yang ''hidup'' adalah Biboy dengan mencatatkan 21 poin.
''Kami memang tidak bisa mematikan semua pemain Aspac, tapi harus melimitasi produktivitas shooter seperti Ius (Xaverius, Red) dan Prastawa. Jangan sampai banyak pemain Aspac yang double digit point,'' ujar Coach Inal -sapaan A.F. Rinaldo. ''Ketika offense, anak-anak harus mau share bola. Sebab, pemain kami bisa poin semua. Itu terbukti kali ini,'' tambahnya.
PJ bermain kolektif dengan enam pemain mencetak double digit point. Adhi Pratama tampil garang dengan donasi double-double 17 poin dan 11 rebound. Diikuti Faisal Julius Achmad mencetak 15 poin dan Dimas Aryo Dewanto dengan 13 poin. Andy ''Batam'' Poedjakesuma dan Kelly Purwanto sama-sama mencetak 12 poin. Amin Prihantono juga ikut menyumbang 10 poin. Di antara lima starter PJ, tiga berhasil mencetak double digit.
Pelatih Aspac Rastafari Horongbala mengatakan bahwa timnya memang tampil buruk kemarin setelah mampu melewati CLS Knights Surabaya, Satya Wacana ACA LBC Salatiga, dan Garuda Kukar Bandung. Defense Aspac juga longgar serta akurasi tembakan kurang konsisten. Di sisi lain, shooter PJ sedang ''wangi''. Itulah yang membuat timnya susah mengejar ketertinggalan meski sempat mendekat. (mid/rif/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos