NEWS

TERUS BERSINAR: Guard Aspac Ebrahim Enguio Lopez melakukan layup dalam hadangan Fadlan Minallah dari Garuda di GOR Bimasakti, Sabtu (17/1). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 18/01/2015
Bisa Nyaman Lewati Neraka

PARA pencinta basket Malang bakal dimanjakan big match paling heboh pada hari terakhir Seri III Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 di GOR Bimasakti Malang malam nanti.

Ya, game terakhir akan mempertemukan dua tim elite. Yakni, M88 Aspac Jakarta versus Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta. Belakangan Aspac memang mendominasi, dengan catatan selalu menang dalam lima pertandingan terakhir.

Namun, jangan lupa, pada bentrokan terakhir di Preseason Tournament Mangupura Cup 2014, pemenang harus ditentukan melalui overtime. Aspac dipaksa memeras keringat dan menang 78-73. Game nanti malam pun menjanjikan keseruan.

Di Malang, Aspac melakoni jadwal neraka. Satu laga lagi mereka melewati seri neraka dengan mulus. Selama di Malang mereka menjalani tiga big match. Melawan CLS Knights Surabaya, mereka menang 102-95 (14/1).

Kemudian, Garuda Kukar Bandung juga dihabisi 74-58 kemarin (17/1). Satu laga lainnya, melawan Satya Wacana ACA LBC Salatiga, mereka unggul 78-68 (15/1). Nah, yang tersisa hanya big match penutup kontra Pelita Jaya.

Ketika melawan Garuda tadi malam, Aspac menunjukkan ketangguhan fisik dan mental yang luar biasa. Bukti bahwa mereka memang layak meraih back-to-back juara NBL.

Bintang dalam game kemarin adalah shooting guard Ebrahim Enguio ''Biboy'' Lopez yang tampil garang dengan raihan double-double 22 poin dan 10 rebound. Selain dia, Ferdinand Damanik menyumbang 11 poin, 7 rebound, dan 3 blok.

Pelatih Aspac Raftafari Horongbala menyadari bahwa melawan PJ tidaklah ringan. Meski selalu menang dalam lima bentrokan terakhir, selisih angka kedua tim selalu tipis. Belum lagi kondisi fisik mereka yang terkuras melawan Garuda.

''Shooter-shooter mereka, misalnya Amin (Prihantono), juga sudah balik lagi,'' ucap Coach Fari -sapaan Rastafari.

Bukan hanya pertarungan para shooter, yang menjadi perhatian juga bahwa big match nanti menjadi panggung para big man. Aspac punya Damanik yang sedang on fire, sedangkan Pelita Jaya memiliki Adhi Pratama yang dahsyat sejak seri pertama.

''Pasti akan seru karena dia (Damanik, Red) mantan Pelita Jaya. Tetapi, saya ingin Damanik bermain seperti biasa saja. Terlalu semangat juga nggak begitu baik. Jadi, ingin buktikan diri dan akhirnya bermain sendiri. Main saja seperti biasa, fokus defense dan rebound,'' tambahnya.

Di sisi lain, Ponsianus Nyoman ''Komink'' Indrawan menilai, salah satu kunci jika ingin merebut laga melawan Aspac adalah timnya harus memiliki start bagus. Apalagi, dari dua laga awal di seri III Malang, start awal Pelita Jaya selalu buruk. Termasuk saat mereka me­ngalahkan JNE BSC Bandung Utama 62-38, kemarin (17/1).

''Kalau seperti itu saat melawan Aspac, kami susah mengejar mereka. Apalagi, tim mereka komplet. Kalau konsen shooter, big man mereka juga sedang bagus. Jadi, ya harus benar-benar fokus menguatkan tim,'' kata Komink. (mid/rif/c4/ham)

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.