ASAH STRATEGI: Pemain Pelita Jaya Energi MP Adhi Pratama (kiri) menghadang layup Jonathan Elyaday dari Garuda Bandung pada laga uji coba di Hall Basket Senayan, Jakarta, kemarin. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
PELITA Jaya Energi MP Jakarta terus berbenah untuk menyambut seri III Speedy NBL Indonesia 2014-2015 di GOR Bimasakti, Malang, 14-18 Januari. Kemarin tim asuhan A.F. Rinaldo tersebut melakuan scrimmage game melawan Garuda Kukar Bandung di Hall Basket Senayan, Jakarta. Hasilnya, PJ menang 68-65.
Coach Inal -sapaan akrab Rinaldo- menjajal beberapa strategi. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah defense. Transisi dari offense ke defense terus dipoles. ''Fokusnya pembenahan, terutama sektor defense. Lebih ke personal, jangan gampang dilewati lawan,'' katanya. ''Yang terpenting, saat posisi menyerang dan gagal poin, kita harus bisa memotong momentum lawan yang ingin fast break,'' sambungnya.
Strategi tersebut penting mengingat calon lawan PJ memiliki karakter seperti itu. Di Malang nanti PJ menghadapi M88 Aspac Jakarta (18/1). Setelah itu, pada seri IV Surabaya, PJ bersua CLS Knights Surabaya (24/1). Dua tim tersebut dikenal memiliki tempo cepat dan mengandalkan fast break sebagai senjata utama.
''Saat menyerang dan kita gagal, big man lawan pasti rebound dan mencari small man untuk serang balik. Nah, alur bola itu yang dihambat,'' ujar mantan pelatih Garuda Kukar Bandung tersebut.
Meski PJ menang, Inal menilai strategi yang dijalankan tidak berjalan mulus. Itu terlihat ketika Ponsianus Nyoman Indrawan dkk terus tertinggal pada dua kuarter awal. Padahal, Garuda tidak memainkan dua pemain utama, yakni Wendha Wijaya dan Christ Gideon. ''Masih kurang. Gambaran sudah ada, tapi belum bagus. Kadang berhasil, kadang tidak,'' ucap Johannis Winar, asisten pelatih PJ. ''Ini kan masih baru. Jadi, menciptakan habbit seperti itu perlu waktu,'' tambahnya. (mid/c20/ca)
Story Provided by Jawa Pos