NEWS

DRAMATIS: Shooter CLS Sandy Febiansyakh melakukan aksi dibawah ring dalam laga melawan aspac semalam. Dari latar belakangnya, terlihat fans membeludak memenuhi DBL Arena. (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 12/04/2015
Gila, Ini Game Gila!
Hari Ini CLS Jalani Laga Penuh Gengsi versus SM

Pertandingan menyisakan 14 detik lagi. CLS Knights Surabaya hanya unggul setengah bola atas M88 Aspac Jakarta, 61-60, pada big match Seri X IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 di DBL Arena semalam.

Situasi begitu panas dan menegangkan, terutama ketika shooting guard Xaverius Prawiro terjatuh dan dianggap melakukan traveling. Ada dua versi atas kejadian tersebut. Pertama, wasit menganggap Xaverius tidak melakukan pelanggaran karena Head Coach Aspac Rastafari Horongbala lebih dulu meminta time-out, sesaat setelah guard CLS Rachmad Febri Utomo melakukan layup yang membuat CLS memimpin.

Namun, bangku cadangan CLS memiliki perspektif lain. Coach Fari -panggilan Rastafari Horongbala- dianggap tidak meminta time-out. Jadi, seharusnya Xaverius memang melakukan fouldan bola berpindah menjadi milik CLS.

Wasit akhirnya mengambil keputusan pertama dan membuat fans CLS muntap. Sampai-sampai, bos CLS Christopher Tanuwidjaja harus menenangkan istrinya, Sherly Humardani, yang terlihat marah-marah.

Dalam situasi kritis, Aspac gagal memanfaatkan kesempatan terakhir. Tembakan Ferdinand Damanik gagal menghasilkan poin. Xaverius sejatinya berhasil melakukan offensive rebound. Namun, layup-nya gagal menemui sasaran.

Bangku CLS meledak dalam kegembiraan. Begitu juga dengan fans CLS yang menjadi mayoritas dari hampir lima ribu penonton yang memadati DBL Arena. Xaverius begitu menyesali kegagalan itu. Padahal, saat pertandingan kurang 31 detik, tembakan tiga angkanya membuat Aspac leading 60-59.

Kemenangan ini begitu penting. Sebab, CLS sukses berada di peringkat ketiga klasemen akhir NBL Indonesia, posisi tertinggi mereka dalam lima musim. ''Tentu saya senang kami bisa peringkat ketiga. Kami satu langkah lebih baik daripada tahun lalu. Kemenangan ini untuk fans CLS karena musim lalu kami gagal mengalahkan Aspac (di DBL Arena),'' kata point guard utama CLS Mario Wuysang.

Dalam laga tersebut, Roe -panggilan Mario Wuysang- bermain sangat luar biasa dengan mengemas 13 poin dan 10 assist. Aksi pick and roll segi tiga yang diperagakan Wuysang bersama Febri dan Dwi Haryoko menjadi senjata offense CLS yang sangat ampuh.

Yang juga menjadi pahlawan adalah Bima Riski Ardiansyah. Pemain yang didatangkan dari Bimasakti Nikko Steel Malang itu memang hanya mencetak tujuh angka. Namun, tembakan dua angka Bima saat laga menyisakan 1 menit 31 detik membuat CLS memimpin 59-56. Itu adalah satu momentum emas CLS.

Pelatih Aspac Rastafari Horongbala mengakui bahwa CLS bermain lebih baik. Acuannya adalah total turnover yang dilakukan Aspac, yakni menembus 17 kali. Sedangkan CLS hanya 11 kali membikin turnover. ''Selain itu, start kami lambat. Lawan terlalu gampang mencetak poin. Tetapi, kalah tipis itu faktor luck saja,'' ujar coach Fari.

Hari ini, CLS akan menjalani pertandingan penuh gengsi melawan juara musim reguler Satria Muda Britama Jakarta. Pertandingan besar ini sekaligus menjadi pembuka dan penutup musim reguler NBL Indonesia 2014-2015. ''Pasti kami ingin mengambil game itu. Sebab, kami bermain di hadapan fans kami sendiri,'' tegas Wuysang. (mid/irr/c17/nur)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.