NEWS

CALON MVP: Center Pelita Jaya Adhi Pratama ketika akan melakukan two-handed dunk dalam big match melawan CLS tadi malam . Pelita Jaya menang 88-84. (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 09/04/2015
Runner-Up 99,9 Persen Tertutup
Kalah Melawan Pelita Jaya, CLS Realistis di Posisi Ketiga

PELITA Jaya Energi-MP Jakarta menjadi ''neraka'' bagi CLS Knights Surabaya. Wajib menang untuk menjaga asa runner-upmusim reguler, CLS malah kandas dengan skor 84-88 pada hari pertama Seri X IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 di DBL Arena Surabaya semalam.

Kekalahan itu sangat merugikan Mario Wuysang dkk. Selain memutus 16 winning streak, asa CLS untuk merebut posisi runner-up juga menipis.

Dengan situasi tertinggal 1-2 secara head-to-head melawan Pelita Jaya, peluang CLS yang realistis ialah meraih posisi ketiga.

Sekarang situasinya menjadi sangat jelas untuk CLS. Kalau ingin menjadi runner-up, Mario Wuysang dkk harus menyapu bersih kemenangan di tiga laga. Yakni, melawan Stadium Jakarta (9/4), M88 Aspac Jakarta (11/4), dan Satria Muda Britama Jakarta (12/4).

Tetapi, itu saja balum cukup. Sebab, CLS masih bergantung kepada laga yang melibatkan Pelita Jaya. CLS bisa berada di peringkat kedua jika Andy ''Batam'' Poedjakesuma dkk selalu kalah dalam dua laga sisa, yakni melawan JNE BSC Bandung Utama dan Bimasakti Nikko Steel Malang.

Skenario tersebut bisa terjadi jika ada keajaiban yang sangat besar. Itu berarti, di atas kertas, 99,9 persen peluang CLS menjadi runner-up sudah tertutup.

Jika runner-up sulit, masih sangat terbuka peluang CLS menempati peringkat ketiga. Kuncinya, CLS minimal memetik dua kemenangan dari tiga laga. Satu pertandingan yang wajib mereka menangi ialah melawan Aspac agar CLS unggul head-to-head 2-1.

'Tidak apa-apa. Anak-anak sudah berjuang maksimal. Hari ini (kemarin, Red) PJ bermain bagus. Adanya Adhi (Pratama, Red) membuat mereka berbahaya. Saat kami menang melawan mereka, Adhi nggak ada. Cuma ada Komink (Ponsianus Nyoman Indrawan, Red),'' ujar Mr Kim -panggilan Kim Dong-won.

''Selain itu, pemain muda kami belum konsisisten saja. Sementara PJ punya banyak pemain senior dan berpengalaman,'' imbuh pelatih CLS asal Korea Selatan itu.

Pelita Jaya secara cerdik mampu mengeksploitasi kelemahan CLS di paint area. Adhi menjadi momok untuk CLS lewat sumbangan double-double, 23 poin dan 10 rebound. Itu termasuk satu aksi keren two-handed-dunk saat kuarter kedua menyisakan 1 menit 15 detik. Torehan tersebut hampir setengah dari total 54 poin yang dicetak Pelita Jaya dari paint area.

''Hari ini kontribusi big man kami memang bagus. Namun, ada beberapa catatan yang harus saya benahi. Kadang, kepanikan itu muncul saat lawan mulai mengejar. Jadi, saat leading, pemain belum punya ketenangan,'' ujar head coach Pelita Jaya A.F. Rinaldo.

Semalam, Pelita Jaya memang unggul sepanjang laga. Mereka bahkan memimpin 11 poin (86-75) ketika pertandingan menyisakan 48 detik.

Tetapi, dalam situasi nyaman itu, Pelita Jaya lengah dan beberapa kali melakukan kesalahan. Duaturnover sangat fatal yang dilakukan Faisal J. Achmad dan Yudhi Mardiyansyah membuat CLS memangkas hingga tertinggal empat poin saja, 86-82. Namun, CLS tidak mampu memanfaatkan 28 detik tersisa dan akhirnya menyerah 84-88.

Soal kemungkinan meraih posisi kedua, Inal -panggilan A.F. Rinaldo- tidak terlalu ambil pusing. ''Kami tidak memikirkan siapa calon lawan kami di championship series. Kami harus siap, siapa pun lawannya,'' tekad legenda Aspac tersebut. (mid/irr/c4/nur)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.