PAHLAWAN: Rachmad Febri Utomo (kanan) berusaha melewati hadangan guard Bandung Utama Gian Gumilar. (Foto: Raka Denny/Jawa Pos)
CLS Knights Surabaya berharap bisa mencapai semifinal pertama setelah gagal dalam tiga musim terakhir. Kemarin CLS membekap JNE BSC Bandung Utama dengan skor 63-55.
Namun, agaknya, perjalanan CLS tidak akan mudah. Kemarin saja tim asuhan Kim Dong-won tersebut mendapat perlawanan dari Bandung Utama hingga detik-detik akhir.
Surliyadin dkk bahkan sempat mendekat dan tertinggal empat poin 52-56 saat kuarter keempat menyisakan 1 menit 32 detik. Beruntung, tujuh poin yang dikemas Rachmad Febri Utomo berhasil membuat tim asal Surabaya itu menjauh dan memenangi laga dengan selisih delapan angka.
Mr Kim -panggilan akrab Kim Dong-won- mengatakan bahwa anak asuhnya lambat panas. Selain itu, beberapa pemain pilar, seperti Mario Wuysang dan Sandy Febiansyakh yang biasanya menjadi mesin poin timnya, bermain kurang maksimal.
Hal itu berimbas kepada buruknya persentase akurasi tembakan tiga angka tim asal Surabaya tersebut. Padahal, outside shooting adalah senjata andalan CLS. Total akurasi CLS hanya 9,5 persen (2-21). ''Kemungkinan karena game pertama,'' ujar Mr Kim. CLS tertolong karena penampilan impresif Febri yang mencetak 20 poin.
Sementara itu, PJ juga mendapat perlawanan sengit dari Hangtuah. Andrie Ekayana dkk bahkan sempat tertinggal dua angka 35-37.
Namun sayang, cedera dislokasi pada jempol kaki kanan Tony Sugiharto pada awal kuarter keempat membuat paint area Hangtuah kedodoran di akhir-akhir laga. Hal itu mampu dimanfaatkan Pelita Jaya yang akhrinya belari kencang di kuarter keempat. (mid/c4/nur)
Story Provided by Jawa Pos