KURANG BESAR: Big man CLS Herman berduel di bawah ring dengan Valentino Wuwungan (kiri) dari Stadium Jakarta dalam big match tadi malam. (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
CLS Knights Surabaya bangkit setelah menelan kekalahan pada big match hari perdana Seri X IndiHome NBL Indonesia melawan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta. Semalam Mario Wuysang dkk membungkam Stadium Jakarta dengan skor telak 66-46 di DBL Arena, Surabaya. Kemenangan tersebut memang sudah bisa diprediksi. Namun, itu tetap saja krusial untuk terus menjaga momentum finis di peringkat ketiga.
Kemenangan atas Stadium tersebut juga menjadi pemanasan sebelum laga Sabtu keramat melawan M88 Aspac Jakarta. Laga itu amat krusial. Sebab, siapa pun tim yang menang sangat dimungkinkan berada di ranking ketiga, persis di bawah Satria Muda Britama Jakarta dan Pelita Jaya.
Pelatih CLS Kim Dong-won melakukan rotasi dan improvisasi dalam laga melawan Stadium. Tujuannya sangat jelas, agar pemain kunci lebih segar ketika berhadapan dengan Aspac besok.
CLS memang telak. Namun, itu masih belum memuaskan Mr Kim, panggilan Kim Dong-won. Pelatih asal Korea Selatan tersebut mengkritik barisan starter-nya yang tampil lemas. ''Kurang bagus. Mario (Wuysang) dan Dwi (Haryoko) mainnya belum maksimal. Jadi, ya kita lihat saja Sabtu nanti,'' ujarnya.
Sandy Febiansyakh menjadi top scorer CLS dengan 12 poin. Shooting guard lainnya, yakni Bima Riski Ardiansyah, membukukan sepuluh angka. Selain itu, tidak ada seorang pun pemain CLS yang mencatat double digit poin. Calon lawan CLS, Aspac, juga sangat siap menjelang big match besok. Xaverius Prawiro dkk membantai Pacific Caesar Surabaya dengan skor telak 87-52. (mid/irr/c20/nur)
Story Provided by Jawa Pos