RENTETAN kemenangan CLS Knights Surabaya berlanjut. Pada game pertama Seri VIII IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 di GOR UNY Jogjakarta kemarin, CLS mengalahkan Hangtuah Sumsel IM dengan skor 96-75.

Kemenangan tersebut membuat tim asuhan Kim Dong-won itu tidak terkalahkan dalam sepuluh laga terakhir. Kali terakhir CLS kalah terjadi pada seri IV di Surabaya (24/1). Saat itu CLS dikalahkan Pelita Jaya Energi MP Jakarta 62-73.

Sepuluh kemenangan beruntun (winning streak) merupakan rekor terbaik CLS selama mengikuti NBL Indonesia. Mario Wuysang dkk memiliki peluang memperpanjang rekor tersebut. Sebab, dalam dua laga sisa di seri VIII Jogjakarta, CLS ''hanya'' akang menghadapi Satya Wacana ACA LBC Salatiga (13/3) dan JNE BSC Bandung Utama (14/3). Di atas kertas, CLS bisa merebut dua pertandingan tersebut.

Meski unggul 21 poin, kemenangan CLS diraih lewat perjuangan keras. Hangtuah sempat mendekat dan tertinggal enam poin (65-71) di awal kuarter keempat. Namun, Andrie Ekayana dkk kehilangan momentum karena kerap melakukan turnover.

Turnover itulah yang membunuh peluang Hangtuah mencuri kemenangan. Sebanyak 23 turnover yang dilakukan pemain Hangtuah mampu dikonversi CLS menjadi 26 poin.

''Selain itu (turnover lawan, Red), kami bermain baik di kuarter keempat. Kalau bermain seperti di kuarter keempat, good defense serta offense baik, kami lawan tim mana pun juga bisa (menang). Level permainan CLS mestinya ya harus seperti itu,'' ujar Wahyu Widayat Jati, asisten pelatih CLS.

Pria yang akrab disapa Cacing itu mengingatkan bahwa timnya harus terus berbenah. Ada beberapa hal yang perlu dipoles. Salah satu di antaranya, akurasi tembakan bebas yang pada laga kemarin hanya 55 persen (12-22). ''Seharusnya anak-anak bisa di angka 75 persen,'' terangnya.

Di sisi lain, pelatih Hangtuah Tondi Raja Syailendra mengatakan bahwa timnya bermain buruk dan inkonsisten. Terutama ketika mendapat momen untuk mengejar ketertinggalan. ''Anak-anak tidak konsisten. Turnover kami juga tinggi. Mau rotasi juga sulit karena beberapa pemain tidak bisa main karena cedera,'' ujar Tondi.

Sandy Febiansyakh menjadi pendulang angka terbanyak CLS dengan sumbangan 18 poin. Diikuti Rachmad Febri Utomo yang mencetak 17 poin dan Dimaz Muharri (14 poin). Kontribusi krusial juga dilakukan Mario Wuysang yang mencetak double-double dengan 13 poin dan 10 assist.

Selanjutnya, CLS bakal menghadapi Satya Wacana (13/3). Bukan game mudah meski di atas kertas CLS lebih diunggulkan. Pada pertemuan terakhir di seri V Batam (4/2), CLS nyaris dipermalukan Satya Wacana meski akhirnya menang dengan margin dua angka (69-67).

''Yang penting kami harus konsisten mempertahankan level permainan kami. Kami punya satu tujuan. Fokus bareng-bareng setiap game saja,'' ujar Keceng -sapaan akrab Sandy. (mid/rif/c4/ca)

Mengejar Rekor Winning Streak

Sepuluh kemenangan beruntun merupakan winning streak terbaik CLS di ajang NBL Indonesia. Berikut winning streak terbaik CLS pada setiap musim.

Musim 2010-2011
Menang 6 kali beruntun
Mulai: CLS vs Bimasakti 79-61 (seri I)
Terhenti: CLS vs Satria Muda 60-66 (seri II)

Musim 2011-2012
Menang 5 kali beruntun
Mulai: CLS vs Aspac 64-62 (seri II
Terhenti: CLS vs Pelita Jaya 64-70 (seri III)

Menang 5 kali beruntun
Mulai: CLS vs Pacific 81-37 (seri IV)
Terhenti: CLS vs SM 65-66 (seri V)

Musim 2012-2013
Menang 8 kali beruntun
Mulai: CLS vs Hangtuah 69-56 (seri IV)
Terhenti: CLS vs Pelita Jaya 59-71 (seri VI)

Musim 2013-2014
Menang 9 kali beruntun
Mulai: CLS vs NSH 90-72 (seri III)
Terhenti: CLS vs Aspac 67-68 (seri V)

Musim 2014-2015
Menang 10 kali beruntun
Mulai: CLS v Garuda 85-66 (seri IV)

Keterangan: Pada musim 2011-2012 CLS dua kali menang lima kali beruntun.

Story Provided by Jawa Pos