SATRIA Muda (SM) Britama Jakarta benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai tim yang sulit ditaklukkan di ibu kota. Dalam big match opening Speedy NBL Indonesia 2014-2015, mereka mengalahkan CLS Knights Surabaya 64-52 di Hall Basket Senayan, Jakarta, kemarin (3/12).

Kemenangan tersebut seolah membalas kekalahan SM pada semifinal Preseason Tournament Mangupura Cup 2014 lalu. Saat itu, tim asuhan Cokorda Raka Satrya Wibawa tersebut kalah 71-82.

Sejak tip-off oleh Menpora Imam Nahwari, kedua tim langsung menunjukkan permainan yang sama-sama cepat CLS pada laga tersebut melakukan eksperimen dalam komposisi starting five yang diturunkan.

Kim Dong-won, pelatih CLS yang biasa bermain dengan empat pemain small dan satu big man, melakukan sedikit perubahan. Mr Kim -sapaan akrab Kim Dong-won- menggunakan pola dua big man, yakni Herman dan Dwi Haryoko, untuk menemani Rachmad Febri Utomo, A.A. Ngurah Wisnu, dan Dimaz Muharri. Itu dilakukan untuk mengimbangi pemain-pemain SM yang memiliki postur lebih tinggi.

Eksperimen dengan memainkan dua big man tersebut ternyata cukup berhasil pada awal laga. Runner-up preseason tournament lalu itu berlari kencang dan unggul 10 angka pada kuarter pertama, 15-5. Hal tersebut tidak terlepas dari 9 turnover yang dilakukan SM pada kuarter pertama.

Tersengat, Christian Ronaldo Sitepu dkk pun mulai bangkit pada kuarter kedua. Keputusan Mr Kim untuk mengganti starting five dengan pemain bench menjadi momentum kebangkitan SM. Pada kuarter kedua, SM mencetak 26 poin dan berbalik unggul 31-25.

Kuarter ketiga, laga berjalan lebih seru dan imbang. Namun, lagi-lagi SM mampu memimpin laga berkat offensive rebound oleh barisan big man SM. Total CLS melakukan 35 rebound, sedangkan SM membukukan 52.

Skor kuarter ketiga berakhir 47-44 atas keunggulan SM. Kuarter empat, CLS yang telah berusaha mengejar ketertinggalan tidak bisa menembus defense ketat yang diperagakan pemain SM. SM akhirnya menutup laga dengan margin 12 angka, 64-52. Lagi-lagi, meski menurunkan dua big man, CLS kalah dalam hal rebound.

''Tidak apa-apa kami kalah. Tetapi, bagusnya, saat berusaha memainkan dua big man, kami bisa lebih baik. Namun, masih banyak yang perlu dibenahi. Dwi (Dwi Haryoko, Red) juga baru bergabung setelah preseason sebulan. Jadi, masih butuh waktu,'' ujar Mr Kim.

Sementara itu, Coach Wiwin -sapaan akrab Cokorda Raka Satrya Wibawa- menyatakan bahwa timnya telat panas. Meski berhasil meraih hasil positif, tim perlu membereskan masalah turnover yang masih tinggi. Total SM melakukan 25 turnover dalam laga tersebut. ''Hasil awal yang bagus. Tapi, kami terlalu terburu-buru dan masih banyak turnover. Tempo game juga belum terkontrol,'' ujarnya.

Namun, dia puas atas kemenangan pertama tersebut. Menurut Coach Wiwin, hasil itu menjadi modal baik bagi timnya yang menghadapi jadwal neraka di seri Jakarta.

Di sisi lain, Menpora Imam Nahrawi yang turut hadir menyaksikan laga tersebut mendukung penuh liga basket NBL Indonesia. ''Luar biasa. Saya sangat senang. Secara regulasi, liga ini saya kira tidak ada masalah. Saya akan mendorong event seperti ini untuk menjadi solusi bagi lahirnya pemain-pemain andal di Indonesia,'' ujarnya.

''Sekarang kami harus berupaya agar fasilitas lapangan basket juga tersedia di daerah-daerah kecil. Tidak hanya kota besar. Hal tersebut akan sangat baik untuk rekrutmen pemain-pemain muda di usia dini,'' tambah Imam.

Hal senada diungkapkan President Director Honda Prospect Motor Tomoki Uchida. Dia meng­ungkapkan, Speedy NBL merupakan liga yang penuh antusiasme. (mid/c5/ham)

Story Provided by Jawa Pos