PENGALAMAN: Dimaz Muharri sudah merasakan empat kali final preseason tournament bersama CLS Knights. (Foto: Boy Slamet/Jawa Pos)
CLS Knights Surabaya memang hanya sekali menjuarai preseason tournament, tetapi mereka adalah tim yang paling konsisten. Sejak musim pertama pada 2010, mereka tidak pernah absen di final. Sayangnya, hanya pada 2011 CLS bisa menang di final.
Nah, hari ini Satria Muda (SM) Britama Jakarta yang akan menjadi pengganjal bagi CLS untuk mencapai final lima kali beruntun. SM berstatus juara grup B dan CLS sebagai runner-up grup A.
CLS dalam pertandingan terakhir kemarin menang atas Bimasakti Nikko Steel Malang 79-54. Namun, kemenangan itu harus dibayar mahal dengan cedera yang dialami forward Rachmad Febri Utomo. Dia mengalami cedera pergelangan tangan kanan akibat salah posisi jatuh saat melawan Bimasakti.
Masih belum ada kepastian Febri bisa bertanding di sisa Preseason Tournament Mangupura Cup 2014. "Ini masih akan kami bawa ke rumah sakit dan melihat dahulu lewat rontgen. Jadi, masih belum pasti main atau tidak," ucap Asep Azis, fisioterapis CLS, kemarin (17/10).
Pelatih CLS Kim Dong-won mengaku, timnya sangat membutuhkan tenaga Febri. Terlebih dalam lima game terakhir, pebasket bernomor punggung 10 itu selalu menjadi pilihan utama dan pemain terproduktif kedua setelah Dimaz Muharri.
"Tanpa dia akan susah bagi kami. Kami pikirkan cara bermain dengan atau tanpa Febri," kata pelatih asal Korsel itu. "Dari segi postur, SM lebih besar daripada kami. Pekerjaan rumah terbesar kami adalah rebound," lanjutnya.
SM memang banyak berubah dengan ditinggal sejumlah bintangnya musim ini. Tetapi, mereka tetap tangguh. Faktanya, mereka berstatus juara grup B dengan menyapu bersih lima kemenangan.
Padahal, saat itu SM belum diperkuat Vinton Nolland Surawi yang mengikuti 3x3 FIBA World Tour di Tokyo. Hari ini melawan CLS, mereka bisa turun dengan kekuatan terbaiknya. Keuntungan lain, mereka punya jadwal recovery lebih baik karena tidak bermain kemarin.
"Di CLS lebih banyak pemain seniornya, sedangkan kami pemain muda. Ini juga ujian buat pemain muda kami, apa bisa menghadapi tekanan di semifinal," ujar Cokorda Raka Satrya Wibawa, pelatih SM. (mid/irr/c6/ham)
Story Provided by Jawa Pos