TIDAK COCOK: Tony Agus tak lagi membela CLS Knights. (Foto: Hendra Eka / Jawa Pos)
TEKA-teki masa depan small forward CLS Knights Surabaya Tony Agus akhirnya terjawab. Dia resmi pergi dari klub yang membesarkan namanya itu. ''Kami berdua sudah bertemu. Akhirnya, dia (Tony, Red) memutuskan untuk berhenti,'' ucap Ferry Humardani, manajer CLS, ketika dikonfirmasi kemarin (17/7).
Kepergian Tony memang mengejutkan. Sebab, pada musim 2012-2013, dia merupakan salah seorang pemain penting CLS. Pada musim reguler saat itu, pemain kelahiran Tarakan berusia 28 tahun tersebut bermain 33 kali.
Angka itu adalah yang tertinggi. Sama dengan point guard Dimaz Muharri dan center Herman Lo. Kontribusi Tony juga sangat baik dengan mencetak 264 poin. Angka tersebut merupakan yang tertinggi setelah forward Rachmad Febri Utomo (351 angka).
Atas penampilan bagus itu, pelatih tim nasional Indonesia proyeksi SEA Games 2013 Tjetjep Firmansyah memanggil Tony dan Febri untuk mengikuti seleksi. Namun, berbeda dengan Febri yang ditunjuk sebagai kapten tim, Tony tidak bisa menembus skuad utama yang berangkat ke Myanmar.
Tetapi, penampilan Tony menurun seiring pergantian pelatih dari Eduard Santos Vergeire ke Kim Dong-won. Dia sulit mendapat tempat. Tony memang masih bermain 24 kali pada musim reguler. Namun, minute play-nya sangat terbatas. Tony hanya mencatat 89 poin alias 3,7 poin per game.
Menurut Tony, Mr Kim menjadi alasan dirinya keluar dari CLS. Walau kontraknya masih tersisa setahun lagi, dia bersikeras untuk berhenti. ''Sejak awal saya memang berencana berhenti jika Mr Kim melatih lagi. Tidak cocok saja,'' ucap Tony.
Dia belum tahu bakal bermain untuk tim mana. Namun, Tony menyatakan akan vakum. Dia akan fokus bekerja di luar basket. ''Bidang saya asuransi. Saya fokus di situ dulu,'' tegasnya.
Di sisi lain, Ferry menuturkan, ada dua alasan yang melatarbelakangi keputusan Tony tersebut. Pertama, faktor cedera yang menyerang kaki pemain 191 cm itu. Di telapak kaki dekat tumit, terdapat tulang muda yang tumbuh. (nur/mid/c5/ang)
Story Provided by Jawa Pos