BAKAL KETAT: Point guard CLS Knights Mario Wuysang (kiri) dan power forward Satria Muda Christian Ronaldo Sitepu akan berjuang keras dalam laga nanti. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
SATRIA Muda Britama Jakarta dan CLS Knights Surabaya melalui pertandingan perdana dengan relatif mudah. SM yang berstatus juara musim reguler mengalahkan peringkat kedelapan Bimasakti Nikko Steel Malang dengan skor 81-45. Sementara itu, CLS membekap Garuda Kukar Bandung 73-64.
CLS dan SM akan bertemu hari ini untuk memperebutkan tiket ke semifinal. Bukan pertandingan hidup dan mati. Sebab, dalam format double elimination , siapa pun baru tersingkir setelah kalah dua kali (kecuali di grand final ).
Namun, kalah menjadi opsi yang sangat dihindari. Sebab, kekalahan akan membuat fisik begitu terkuras untuk menjalani pertandingan yang lebih banyak. Belum lagi jatuhnya mental para pemain.
''Sekali lagi saya bilang, pertandingan ini adalah final. Ini bukan game biasa, tetapi perang. Pemain harus mengerti itu,'' tegas Kim Dong-won, pelatih CLS.
Mengacu pada hasil musim reguler, CLS sedikit unggul dengan agregat head-to-head 2-1. Meski demikian, Mr Kim menilai hal itu bukanlah catatan yang akan membuat timnya bisa menang dengan mudah melawan SM. Sebab, dalam tiga pertemuan tersebut, margin antara kedua tim sangatlah tipis, yakni rata-rata 1,67 poin dalam tiga pertandingan. Kalau kondisi tidak berubah, keunggulan dua poin sudah cukup bagi SM atau CLS untuk memenangi pertandingan ini.
Mr Kim menuturkan, pemainnya sudah sangat siap menghadapi pertarungan. Menurut dia, senjata andalan untuk melawan SM tidak bisa lain adalah bermain cepat dengan mengandalkan akurasi tembakan.
Keunggulan di sektor penembak jitu dan melimpahnya barisan guard berkualitas harus dimaksimalkan. CLS tidak ingin terjebak dengan permainan lambat yang bakal diusung SM. ''Pemain kami sudah lebih kompak. Hanya permainan tim yang bisa mengalahkan SM,'' tegasnya.
Di sisi lain, pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa menuturkan, jika ingin menang, pemainnya harus bisa mematikan shooter CLS. Jika membiarkan shooter CLS menggila, SM akan bernasib seperti Garuda.
Pelatih yang akrab disapa Wiwin itu menilai, pertandingan akan sangat ketat. Meski dia sudah tahu kelemahan dan kelebihan CLS, Mr Kim jelas memiliki modal senjata berbahaya untuk membekap timnya. ''Mr Kim adalah Coach of the Year. Jelas dia pelatih hebat,'' ucap mantan center Garuda tersebut. ''CLS memiliki shooter yang matang. Pemain tim ini sangat komplet. Kami akan berjuang keras untuk mengalahkan mereka,'' imbuhnya. (nur/c17/ang)
Story Provided by Jawa Pos