DOMINASI TAMU: Bintang M88 Aspac Jakarta Andakara Prastawa Dhyaksa (kiri) melewati hadangan Muhammad Rizal Falconi (tengah) dan Diftha Pratama dari Garuda Kukar Bandung pada pertandingan di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu malam (28/3). (Foto: Wahyudin/Jawa pos)
M88 Aspac Jakarta masih terlalu tangguh bagi Garuda Kukar Bandung. Pada big match Seri IX IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 di GOR C-Tra Arena, Bandung, tadi malam, Aspac sukses menekuk Garuda dengan skor 67-56.
Kemenangan itu mengukuhkan dominasi Aspac atas Garuda. Dalam empat pertandingan di Bandung, Aspac selalu sukses menaklukkan Garuda.
Meski timnya kalah, pelatih Garuda Tjetjep Firmansyah menyatakan puas dengan perjuangan anak asuhnya di lapangan. Menurut dia, yang perlu dibenahi adalah kesalahan-kesalahan kecil yang kadang-kadang bisa mengubah hasil laga.
''Hari ini (kemarin, Red) offense nggak ada masalah. Mental anak-anak sudah mulai baik. Tapi, turnover-turnover itu yang harus dikurangi. Jaganya sudah bagus, tapi kurang disiplin. Terutama untuk menjaga shooter,'' ungkap Tjetjep.
Ya, akurasi tembakan tiga angka memang menjadi salah satu senjata Aspac meredam Garuda kemarin. Barisan shooter Aspac terlalu diberi ruang bebas untuk menembak. Tiga di antara pencetak poin tertinggi Aspac adalah shooter. Yakni, Andakara Prastawa Dhyaksa, Xaverius Prawiro, dan Oki Wira Sanjaya.
Bahkan, Ius -sapaan akrab Xaverius Prawiro- mencatatkan persentase tembakan tiga angka sempurna alias 100 persen (4-4). Sementara itu, Prastawa menjadi top scorer dengan mencetak 17 poin. Sedangkan Oki menyumbang 10 angka untuk kemenangan timnya.
Garuda tidak memiliki waktu lama untuk meratapi hasil tersebut. Hari ini Fadlan Minallah dkk melakoni salah laga laga yang paling dinanti publik Bandung. Yakni, melawan Satria Muda Britama Jakarta. Duel Garuda verus Satria Muda selalu berlangsung panas dan sarat gengsi.
Satria Muda memiliki ambisi yang tinggi untuk mengalahkan Garuda. Sebab, pada pertemuan sebelumnya di seri VII Semarang, Satria Muda kalah menyakitkan saat melawan Garuda dengan skor tipis 51-52.
Headcoach Satria Muda Cokorda Raka Satrya Wibawa mengatakan, anak asuhnya telah belajar banyak dari kekalahan sebelumnya. Saat itu mereka kalah karena bermain kurang ngotot. ''Kami terlalu bermain sendiri waktu itu,'' ujar Coach Wiwin -sapaan akrab Cokorda. ''Tetapi, yang terpenting adalah bukan balas kekalahan. Tetapi, anak-anak harus bisa improve di setiap game,'' tambahnya.
Sementara itu, Tjetjep menginginkan para pemainnya lebih disiplin. Terutama untuk mematikan para barisan big man Satria Muda, antara lain Christian Ronaldo Sitepu dan Rony Gunawan. Ya, kekuatan utama Satria Muda memang berada pada solidnya barisan big man.
''Defense di dalam harus rapat. Kami menang waktu itu karena defense serta rotasi kami baik,'' kata mantan pelatih Satria Muda itu.
Di atas kertas, Satria Muda lebih diunggulkan. Apalagi, kemarin mereka tidak bermain sehinga memiliki waktu istirahat yang cukup. Di sisi lain, Garuda harus melakoni laga yang melelahkan melawan Aspac.
Dalam Angka
23
Persentase tembakan tiga angka pemain Garuda. Dari 13 kali percobaan, hanya tiga yang masuk. Di sisi lain, Aspac yang membukukan persentase tembakan tiga angka hingga 48 persen (10-21).
3
Tiga pemain Aspac berhasil mencetak double digit point. Andakara Prastawa Dhyaksa meraih 17 poin, diikuti Xaverius Prawiro (14 poin) dan Oki Wira Sanjaya (10 poin).
14
Selisih poin tertinggi yang dibukukan oleh Aspac kontra Garuda kemarin. Itu terjadi saat kuarter ketiga bejalan 5 menit 38 detik. (mid/wam/c4/ca)
Story provided by Jawa Pos