BENTUK PENGHORMATAN: Daniel Timothy Wenas membubuhkan tanda tangan di jersey milik penggemar di GOR C-Tra Arena, Bandung (26/3). (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
PERJALANAN menuju bus yang mengantar pemain kembali ke hotel selalu menjadi ''tantangan'' tersendiri bagi Daniel Timothy Wenas. Sebab, shooting guard Garuda Kukar itu harus melewati ''lautan'' fans yang meminta tanda tangan atau foto bareng.
Melelahkan, tentu. Sebab, tenaga Daniel yang memang dikenal memiliki banyak penggemar itu baru saja terkuras di lapangan. Meski begitu, dia tidak sekalipun mengeluh. Dengan sabar, satu per satu permintaan para penggemar dipenuhi.
Bagi Daniel, fans merupakan salah satu bagian terpenting dalam karirnya. ''Mereka (fans) sudah saya anggap sebagai teman yang mendukung saya di luar lapangan,'' ujar pebasket berusia 22 tahun itu.
Karena tidak mungkin bertemu setiap hari, sebagai perantara, pemain dengan tinggi 190 cm tersebut sering memanfaatkan media sosial Instagram.
''Apresiasinya dengan cara repost, nge-tag, atau mention mereka yang ambil foto. Memang tidak semua, beberapa saja,'' ungkap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Bahkan, kedekatan itu pernah diwujudkan dalam bentuk candlelight dinner dengan beberapa penggemar yang memang didominasi remaja putri. ''Itu dulu kebetulan acara NBL Indonesia sih, tapi seru juga,'' paparnya.
Meski berusaha sedekat-dekatnya, tetap saja ada tingkah polah fans yang kerap membuatnya tidak habis pikir. Pernah ada penggemar yang stalking dan mengikutinya hingga ke kamar hotel hanya untuk meminta foto bersama dan tanda tangan.
''Jadi, sampai ketok-ketok pintu kamar hotel dan nangis di depan pintu cuman buat minta foto dan tanda tangan. Ya, akhirnya saya buka dan kasih tanda tangan di kausnya'' ucap Wenas. ''Ada juga ibu dan anaknya yang nge-fans gitu. Jadi, pas minta foto malah berebutan gitu,'' tambahnya, lantas tergelak. (mid/c15/ttg)
Story Provided by Jawa Pos