Diftha Pratama dari garuda kukar bandung dijaga oleh andre tiara dari jne bsc bandung utama dalam NBL Seri IX Bandung, di gor C-Tra arena, Bandung (26/03/2015) (Foto:Wahyudin/ jawa pos)
MENCURI kemenangan. Itulah target pelatih Garuda Kukar Bandung menjelang big match melawan M88 Aspac Jakarta pada lanjutan Seri IX IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 malam ini.
Setelah menang 48-36 atas JNE BSC Bandung Utama pada derby Bandung (26/3), mereka berharap banyak pada game kali ini. Sebab, mereka ingin kembali ke lima besar yang selama beberapa musim terakhir menjadi habitatnya.
Masalahnya, dengan rekor buruk ketika melawan Aspac, termasuk dua kekalahan selama musim ini, target itu tampaknya sulit. Sebelumnya, Garuda selalu kalah oleh Aspac pada seri III di Malang dan seri VI di Solo sehingga tertinggal head-to-head 0-2.
Apalagi, kali ini sang juara bertahan bisa turun dengan kekuatan terbaik. Dua pilar vital Aspac, yakni Xaverius Prawiro dan Mario Gerungan, sudah bermain. Ius, sapaan Xaverius, pulih dari operasi kaki kiri dan Gerungan sembuh dari cacar air.
Kembalinya dua pemain kunci tersebut tentu saja menambah tajam kekuatan offense tim milik Irawan "Kim Hong" Haryono itu. Opsi shooter yang menjadi tulang punggung Aspac untuk mendulang angka semakin bervariasi. Kebetulan, performa shooter Aspac Oki Wira Sanjaya perlahan juga mulai kembali. Kehadiran Ius tentu akan mengatrol skill pemain-pemain lain. Terlebih lagi, berdasar statistik, performa Andakara Prastawa lebih dahsyat saat ada Ius.
Meski begitu, pelatih Aspac Rastafari Horongbala tidak mau pongah. Dia ingat akan defense Garuda yang begitu ketat dalam beberapa game terakhir. "Garuda lagi bagus mainnya dan mulai kompak," ujar coach Fari, sapaan Rastafari Horongbala.
Aspac juga mewaspadai situasi Garuda yang tidak terlalu bergantung kepada para pendulang poin utama seperti Diftha Pratama dan Christ Gideon. Pemain bench seperti Daniel Timothy Wenas juga patut diwaspadai.
"Jojo (Jonathan Elyaday Latuhihin, Red) juga kalau nembak lagi enak. Dia mesti dijaga juga," tambahnya.
Di pihak lain, pelatih Garuda Tjetjep Firmansyah menilai timnya masih punya problem konsistensi. Mental para pemainnya masih labil. "Mental, mental, dan konsistensi. Masalah kami hanya itu. Makanya, seri ini sangat bagus untuk melatih tim kami. Sebab, kami bertemu dengan tim-tim besar," ujar coach Tjetjep.
Ya, pada hari pertama seri IX di Bandung, Garuda sudah bertemu dengan Pelita Jaya Energi MP Jakarta dan kalah 49-64 (25/3). Setelah melawan Aspac malam ini, mereka juga akan bertarung dengan Satria Muda Jakarta pada big match pemungkas (29/3).
Garuda selama ini dikenal sebagai tim dengan karakter defense yang ngotot. Kalau bisa melimitasi para shooter dan kecepatan Aspac, mereka punya peluang, setidaknya menyulitkan. Yang terpenting, kualitas pemain bench Aspac juga membuat rotasi lebih mudah. (mid/wam/c11/ham)
Garuda Sulit Pecah Telur
GARUDA Kukar Bandung belum pernah menang atas M88 Aspac Jakarta sepanjang sejarah IndoHome NBL Indonesia saat bermain di depan publik sendiri. Apalagi, Aspac turun dengan kekuatan penuh malam ini.
Ketika Bentrok di Bandung
Garuda vs Aspac 58-72
Seri II 2010-2011 (26 November 2010)
Garuda vs Aspac 35-74
Seri I 2012-2013 (2 Desember 2012)
Garuda vs Aspac 45-78
Seri IV 2013-2014 (9 Maret 2014)
Statistik performa Aspac juga lebih baik ketimbang Garuda saat bermain di Bandung.
Aspac
Main: 25 kali
Menang: 22 kali
Kalah: 3 kali
Persentase menang: 88 %
Poin: 1.933 poin
Rata-rata poin per game: 77 poin
Kemasukan: 1.345 poin
Rata-rata kemasukan per game: 54 poin
Garuda
Main: 31 kali
Menang: 16 kali
Kalah: 15 kali
Persentase menang di Bandung: 51%
Poin: 1.888 poin
Rata-rata poin per game: 60 poin
Kemasukan: 1.803 poin
Rata-rata kemasukan per game: 58 poin
Story Provided by Jawa Pos