LABIL: Forward Garuda Christ Gideon melepaskan passing mengecoh Evin Istianto Hadi dari Stadium tadi malam. Hari ini Garuda menantang Satria Muda. (Foto: RAKA DENNY/JAWA POS)
GARUDA Kukar Bandung benar-benar berada dalam bahaya. Tradisi finis lima besar sulit mereka gapai kembali. Parahnya, mereka juga berpotensi terpental dari delapan besar di akhir musim alias gagal ke championship series.
Masih ada tiga seri tersisa pada IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015. Tetapi, dengan performa yang labil dan saat ini berada di posisi kesembilan klasemen sementara dengan 30 poin dari 22 game, Garuda berada dalam kesulitan.
Kekalahan dari Stadium Jakarta 61-65 di GOR Sahabat, Semarang, tadi malam semakin membuat Garuda terpuruk. Jelas bukan modal yang bagus sebelum malam nanti menantang tim elite Satria Muda Britama Jakarta.
Mereka juga sekarang tertinggal head-to-head oleh Stadium menjadi 0-1. Selama seri VII di Semarang, ini kali kedua Garuda menelan kekalahan. Sebelumnya mereka tunduk di kaki CLS Knights Surabaya (4/3). Mereka berpotensi pulang dengan tangan kosong dari Semarang.
''Coaching staff sudah melakukan hal yang benar. Sekarang semua bergantung anak-anak untuk lolos ke championship series,'' ujar Aria Jabbar, general manager Garuda, yang terlihat terpukul dengan kekalahan tersebut. ''Saya mengerti kekecewaan Kak Tjetjep. Sebab, kami sempat leading pada kuarter keempat, tapi ya tinggal maintain itu. Sekarang target kami adalah lolos ke playoff, berapa pun itu peringkatnya,'' tambahnya.
Ya, sama dengan laga kontra CLS, Garuda sejatinya bermain baik dan sempat unggul 10 poin (52-42) saat kuarter keempat berjalan dua menit. Namun, tim asal Kota Kembang tersebut tidak bisa mempertahankan momentum keunggulan.
Adalah IGN Teguh Putra Negara yang membalikkan momentum di kubu Stadium. Meski hanya mencetak enam poin, lima poin yang dicetaknya di saat-saat krusial mengubah jalannya laga. Saat berada di posisi tertinggal satu poin (61-60) dan laga menyisakan 2 menit 3 detik, pemain asal Bali tersebut menjadi pahlawan tim. Lima poin yang dicetak, melalui tembakan tiga angka dan 2-point jump shot, membuat Stadium berbalik unggul 61-65. Kemudian, mereka mampu menjaga keunggulan itu hingga bubar.
''Foul trouble-nya Galank (Galank Gunawan, Red) di kuarter ketiga juga jadi salah satu hal yang mengubah situasi. Soalnya, faktor kekalahan kami di game-game sebelumnya adalah rebound. Jadi, Galank, kalau dibiarin, bakal jadi masalah kami di game ini. Kami paksa dia buat main bawah terus tadi,'' terang Valentino Wuwungan, big man Stadium.
Berikutnya, hari ini Garuda harus menghadapi lawan yang lebih berat, yakni Satria Muda. Lebih sulit bagi mereka mencuri kemenangan demi menjaga peluang mengejar zona championship series. Apalagi, performa Garuda saat ini jeblok.
Lagi pula, Satria Muda melawan mereka dengan status sebagai tim yang tidak terkalahkan dalam enam game terakhir. Selain itu, tim asuhan Cokorda Raka Satrya Wibawa tersebut menjadi satu-satunya tim yang baru menelan sekali kekalahan dari 20 game.
''Melawan Garuda pastinya akan menguras tenaga. Sebab, sekarang semua tim bisa merepotkan. Siapa yang konsisten dan siap itu yang akan memenangkan game,'' ujar Wiwin -sapaan Cokorda Raka Satrya Wibawa. (mid/rif/c17/ham)
Big Man Masih Andalan Utama
PUNYA big man seperti Rony Gunawan dan Christian Ronaldo Sitepu tentu menjadi keuntungan besar bagi Satria Muda Britama Jakarta. Mereka selalu menjadi ancaman buat lawan. Keduanya merupakan center paling produktif kedua dan ketiga musim ini. Berikut performa keduanya.
Rony Gunawan
Point per game: 11,3
Rebound per game: 8,3
Field goal %: 53,6
Free throw %: 70,4
Tiga Game Terakhir
Satria Muda vs NSH (Seri VI Solo): 9 poin dan 6 rebound
Satria Muda vs Bandung Utama (Seri VI Solo): 14 poin dan 16 rebound
Satria Muda vs Bimasakti (Seri VII Semarang): 10 poin dan 3 rebound
Christian Ronaldo Sitepu
Point per game: 10,7
Rebound per game: 6,7
Field goal %: 42,5
Free throw %: 55,3
Tiga Game Terakhir
Satria Muda vs NSH (Seri VI Solo): 11 poin dan 4 rebound
Satria Muda vs Bandung Utama (Seri VI Solo): 6 poin dan 6 rebound
Satria Muda vs Pacific (Seri VI Solo): 11 poin dan 4 rebound
Story Provided by Jawa Pos