DEG-DEGAN: Guard Pelita Jaya Dimas Aryo Dewanto melakukan layup dalam pengawalan big man Garuda Galank Gunawan di GOR C-Tra Arena Bandung tadi malam. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
GARUDA Kukar Bandung memang kalah dalam big match hari terakhir seri II Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 melawan Pelita Jaya Energi MP Jakarta tadi malam. Tapi, perlawanan dahsyat mereka akan sulit dilupakan.
Setelah sehari sebelumnya kalah selisih satu bola oleh CLS Knights Surabaya 59-61 (13/12), tadi malam kekalahan lebih menyakitkan mereka rasakan. Wendha Wijaya dkk hanya kalah satu poin 66-67 oleh PJ di GOR C-Tra Arena, Bandung (14/12).
Itulah kekalahan ketiga Garuda, semua dialami saat melawan tim papan atas. Kekalahan pertama mereka terjadi ketika takluk oleh Satria Muda Britama Jakarta pada seri I lalu di Jakarta.
Dalam game tadi malam, big man PJ Adhi Pratama produktif dengan 16 poin dan 8 rebound. Namun, yang menjadi bintangnya adalah Ponsianus Nyoman ''Komink'' Indrawan dengan mencatat double-double (12 poin dan 14 rebound) plus satu blok penting pada akhir laga.
Pertarungan kedua tim tadi malam begitu seru dan menegangkan. Seluruh penonton di GOR C-Tra Arena dibuat menahan napas saking mendebarkannya akhir laga. Pemenang baru ditentukan hingga waktu tersisa; 0,68 detik terakhir.
PJ sebenarnya sanggup mengakhiri laga dengan keunggulan tiga poin (67-64). Masalahnya, pelanggaran unsportsmanlike foul Dimas Aryo Dewanto kepada Wendha pada detik terakhir membuka celah Garuda memenangi laga. Sebab, tim tuan rumah itu memiliki dua free throw serta ball possession.
Suasana GOR C-Tra Arena bergemuruh ketika Wendha berhasil mengatasi tekanan dan memasukkan dua tembakan bebas dan Garuda hanya tertinggal setengah bola (66-67). Mereka berusaha memanfaatkan 0,68 detik tersebut. Sayang, tembakan Muhammad Rizal Falconi secara luar biasa berhasil diblok Komink. PJ memenangi laga secara dramatis dengan skor 67-66.
''Hasil ini bagus buat mental anak-anak. Saya mengingatkan bahwa lawan tim-tim besar juga pasti akan berakhir seperti laga ini. Menang laga ketat, mental mereka akan semakin teruji,'' ujar pelatih PJ A.F. Rinaldo kepada Jawa Pos.
Saat barisan shooter seperti Ary Chandra dan Andy ''Batam'' Poedjakesuma seret, kunci kemenangan terletak pada dua big man Adhi dan Komink yang garang di paint area. Selain itu, Dimas dan Hendru Ramli cukup cerdik dengan banyak melakukan penetrasi untuk mendapat free throw ketika akurasi tembakan jeblok. Dalam laga superketat tersebut, akurasi tembakan bebas PJ mencapai 79 persen (30-38). Itu berarti, PJ berhasil mendapatkan 30 poin dari tembakan bebas.
Meski kembali kalah, pelatih Garuda Tjetjep Firmasnyah mengaku puas dengan perjuangan yang ditunjukkan anak asuhnya. ''Bagus. Anak-anak sudah bermain baik. Sebelumnya belum bisa melihat situasi game, sekarang bisa. Hanya, kali ini kami terlalu cepat melakukan team foul. Jadi, free throw banyak dimanfaatin lawan,'' ujar Coach Tjetjep kemarin (14/12).
Banyak nilai positif yang di petiknya dalam laga tersebut. Selain barisan pemain bench yang improve seperti Hirnandi Eka Putra dan Jonathan Elyaday Latuhihin yang dipercaya turun sebagai starter, penampilan sophomore Muhammad Rizal Falconi meningkat dengan torehan 14 poin. Dari empat game di seri II Bandung, Rizal berhasil mencetak 8,5 point per game.
Lebih dari itu, kebangkitan Diftha Pratama sebagai mesin poin setelah dalam tiga game tampil kurang maksimal juga cukup melegakan. Diftha tampil sebagai top scorer Garuda dengan torehan 16 poin. ''Tinggal mematangkan kembali. Tetapi, proses itu sudah berjalan dan mereka capai dengan baik,'' jelas Coach Tjetjep. (mid/irr/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos