HABIS-HABISAN: Forward CLS Rahmad Febri Utomo melepaskan passing dalam kawalan Galank Gunawan dari Garuda di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu malam (13/12). (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
PROBLEM inferioritas terhadap tim top four belum bisa diatasi Garuda Kukar Bandung pada awal musim Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015. Performa mereka stabil. Tetapi, setiap melawan tim top four, mereka tumbang.
Sebelumnya, Garuda kalah oleh Satria Muda Britama Jakarta 50-63 (10/12). Tadi malam mereka kembali kalah oleh CLS Knights Surabaya 59-61. Bukan modal bagus untuk big match malam ini melawan Pelita Jaya Energi Mega P Jakarta di GOR C-Tra Arena Bandung.
Herman dan Dimaz Muharri tampil bagus bagi CLS dengan koleksi 12 poin. Sedangkan Galank Gunawan garang bersama Garuda dengan mencatatkan 19 rebound.
Pelatih Garuda Tjetjep Firmansyah menjelaskan bahwa timnya telah berjuang maksimal, tetapi kurang cerdik memanfaatkan momentum. ''Momentum sudah dapat. Tapi, saat defense, lawan gampang lewat. Mestinya mereka lebih semangat. Banyak turnover yang kami lakukan di momen-momen krusial,'' kata Tjetjep.
Dalam laga tersebut, total Garuda melakukan 24 turnover yang mampu dikonversi menjadi 14 poin oleh Dimaz Muharri dkk. Salah satu di antaranya, terjadi pada situasi-situasi krusial game.
Momen bangkit sebenarnya terjadi saat Garuda tertinggal empat angka ketika kuarter keempat menyisakan 1 menit 15 detik (55-59). Tembakan tiga angka rookie Nickylaus Satria Ramandaru berhasil memangkas keunggulan hanya tersisa setengah bola 58-59.
Sayang, momentum itu ternyata tidak mampu dimanfaatkan dengan baik. Saat memiliki kesempatan untuk kembali unggul, Galank justru melakukan turnover. Momen itu mampu dimanfaatkan CLS. Satu free throw dari Herman serta satu di antara dua tembakan bebas Dwi Haryoko membuat CLS menjauh 61-58.
Garuda memiliki kesempatan menyamakan kedudukan melalui tembakan tiga angka Christ Gideon, namun gagal. Tim asal Kota Kembang itu hanya sanggup menambah poin lewat satu tembakan bebas Nicky yang dilanggar Dwi Haryoko saat akhir game. Garuda kalah tipis 59-61.
Meski mengalami kekalahan menyakitkan, Garuda harus segera bangkit. Pelita Jaya telah menunggu Garuda hari ini (14/12). Laga tersebut juga akan menjadi pertemuan pertama A.F. Rinaldo melawan tim yang dibesutnya musim lalu.
Dengan pengalaman bersama Garuda empat musim (tiga musim pertama asisten pelatih dan satu musim pelatih), Coach Inal seharusnya sudah sangat hafal gaya bermain Wendha Wijaya dkk. Selain itu, asisten PJ saat ini, Johannis Winar, pernah membesut Garuda pada musim perdana NBL.
Itu juga didukung fakta bahwa dalam tiga kali pertemuan di Bandung, Garuda selalu gagal memetik kemenangan. Empat musim terakhir dua tim tiga kali bentrok di Kota Kembang dan PJ selalu menang. Semakin garangnya penampilan big man PJ membuat mereka semakin komplet.
''Memang, saya telah mengetahui orang per orang. Tapi, Coach Tjetjep pasti akan memiliki strategi sendiri untuk melakukan rotasi,'' ujar Coach Inal. ''Apalagi, Garuda terkenal hustle dengan ciri khasnya tetap ngotot dan tidak mau kalah,'' tambahnya.
Selalu Menjanjikan Game Seru
TIGA bentrokan terakhir dua tim pada regular season musim lalu selalu berlangsung seru dengan selisih angka tidak lebih dari 10 poin. Berikut review tiga pertandingan Garuda Kukar Bandung versus Pelita Jaya Energi MP Jakarta musim lalu.
Garuda vs Pelita Jaya 66-68
Seri II (10 Januari 2014)
Tanpa Andy ''Batam'' Poedjakesuma yang cedera anterior cruciate ligament (ACL) di lutut kiri, kekuatan PJ tetap oke. Dimas Aryo Dewanto menjadi pahlawan dengan mencatatkan 22 poin, termasuk buzzer beater-nya yang membawa PJ unggul dua angka.
Garuda v Pelita Jaya 74-81
Seri V (10 Mei 2014)
Bentrokan kedua, PJ bermain lebih baik dan bisa unggul 16 poin pada kuarter pertama. Tiga pemain PJ tampil garang dengan mencetak double digit point. Dimas mencetak 19 poin serta Ary Chandra dan Hendru Ramli masing-masing menyumbang 17 angka.
Garuda v Pelita Jaya 65-62
Seri VI (14 Juni 2014)
Ini momen kebangkitan Garuda. Kembalinya sang kapten Wendha Wijaya dari cedera turut membantu kemenangan Garuda. Total, Wendha mencetak 14 poin. Kemenangan tersebut juga merusak come back Batam yang mencetak 19 poin setelah sembuh dari cedera ACL. (mid/irr/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos