BUKAN PERFORMA TERBAIK: Forward Garuda Kukar Bandung Christ Gideon saat menhadapi Satria Muda BritAma Jakarta, Rabu lalu (10/12). (Foto: Dite Surendra/Jawa Pos)
GARUDA Kukar Bandung memang konsisten melaju ke Championship Series Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia. Masalahnya, mereka masih saja inferior ketika bertemu tim top four. Misalnya, Satria Muda Britama Jakarta, Pelita Jaya Energi MP Jakarta, M88 Aspac Jakarta, dan CLS Knights Surabaya.
Garuda mengawali musim ini cukup baik. Baru sekali kekalahan yang mereka alami sejak seri I di Jakarta dan seri II di Bandung saat ini. Tim asuhan Tjetjep Firmansyah tersebut kalah oleh Satria Muda Britama Jakarta 50-63 (10/12).
Sebelum melawan SM, lawan-lawan yang mereka hadapi adalah tim di luar top four. Pada seri I, mereka menang atas Pacific Caesar Surabaya 65-56 (3/12), JNE BSC Bandung Utama 67-44 (4/12), dan Satya Wacana ACA LBC Salatiga 81-68 (6/12). Di seri II, mereka unggul atas Hangtuah Sumsel IM 76-68 (11/12).
Jadi, laga hari ini di GOR C-Tra Arena Bandung akan menjadi game kedua mereka menghadapi tim top four. Akankah mereka mampu mengubah tradisi ketika melawan CLS? Apalagi, mereka memiliki rekor buruk musim reguler lalu yang selalu kalah dalam tiga laga melawan tim asal Kota Pahlawan itu.
Di atas kertas, CLS tetap diunggulkan. Dalam pertandingan terakhir di preseason tournament Mangupura Cup 2014, CLS mengandaskan Garuda 74-66 (12/10). Apalagi, grafik permainan Dimaz Muharri dkk terus menanjak sejak kalah oleh SM pada game pertama musim ini (3/12).
Para pemain anyar CLS, misalnya Bima Riski Ardiansyah dan Kaleb Ramot Gemilang, mulai menyatu dalam permainan tim. Dalam laga terakhir melawan Satya Wacana ACA LBC Salatiga, Bima dan Kaleb sama-sama mencatatkan double digit point (12 poin). Bahkan, Kaleb menjadi top scorer ketika melawan Stadium Jakarta (10/12) dengan mencetak 17 poin. Semakin baiknya penampilan rekrutan baru tersebut mempermudah pelatih CLS Kim Dong-won melakukan rotasi jika pemain lain sedang seret poin.
''Menang di preseason bukan jaminan. Sekarang setiap tim punya kesempatan untuk merepotkan, apalagi Garuda,'' terang Mr Kim. ''Konsistensi saat unggul itu yang harus dipertahankan. Soalnya, anak-anak sering unggul jauh dan terkejar. Pada situasi seperti itu, susah untuk bangkit,'' tambahnya.
Di sisi lain, pelatih Garuda Tjetjep Firmansyah tetap yakin anak asuhnya bisa mengambil game tersebut. Meskipun, dalam dua laga awal, Garuda belum menunjukkan permainan terbaiknya.
CLS Cepat, Garuda Tangguh
CLS Knights Surabaya masih akan mengandalkan permainan cepat dan akurasi tembakan tiga angka. Tetapi, mereka agak lemah di big man. Itu bisa dieksploitasi Garuda Kukar Bandung. Berikut analisis duel kunci kedua tim.
Point Guard
Dimaz Muharri (CLS)
Main: 5
Point per game: 6,4
Assist per game: 2,8
Shooting per game:1,2
Wendha Wijaya (Garuda)
Main: 5
Point per game: 11,8
Assist per game: 3,8
Shooting per game: 1,4
Wendha bukan hanya top scorer bagi timnya. Dia juga punya jiwa kepemimpinan yang sangat dibutuhkan pada momen-momen krusial. Dimaz merupakan pengatur permainan utama dan kian komplet karena sejak musim lalu dia improve dalam hal shooting.
Shooting Guard
Ngurah Wisnu (CLS)
Main: 5
Point per game: 10,6
Persentase field goal: 44,4
Persentase three point: 33,3
Diftha Pratama (Garuda)
Main: 5
Point per game: 7,4
Persentase field goal: 26,6
Persentase three point: 8,6
Musim ini Wisnu mendapatkan banyak kepercayaan untuk jadi starter di CLS. Akurasi tembakan oke dan punya kemampuan drive yang bagus. Adapun Diftha tetap menjadi salah seorang mesin poin produktif bagi Garuda.
Center
Dwi Haryoko (CLS)
Main: 5
Point per game: 3,8
Rebound per game: 4,2
Block per game: 1,6
Galank Gunawan (Garuda)
Main: 5
Point per game: 5,0
Rebound per game: 11,6
Block per game: 0,8
Kedua big man punya gaya bermain yang berbeda. Dwi tipikal big man lincah dan memiliki medium shoot yang baik. Sedangkan Galank merupakan big man kukuh dalam postplay dan memiliki rebound yang dahsyat. (mid/irr/c9/ham)
Story Provided by Jawa Pos