MUDAH: Center Garuda Muhammad Dhiya Ul’haq (kiri) saat bertanding melawan NSH GMC pada Preseason Tournament Mangupura Cup 2014 lalu. (Foto: Boy Slamet / Jawa Pos)
Musim reguler Speedy NBL Indonesia 2014-2015 dimulai besok. Game-game yang dinanti para pencinta basket siap tersaji di Hall Basket Senayan, Jakarta. Bagaimana prediksinya?
---
AKAN menjadi saksi di mana tim-tim papan atas Speedy NBL Indonesia berupaya memulai start terbaiknya. Tetapi, tidak semua mendapat jadwal mudah. Satria Muda (SM) Britama Jakarta malah mendapat jadwal neraka.
Pada seri pembuka, tim asuhan Cokorda Raka Satrya Wibawa tersebut akan memainkan empat laga. Parahnya, tiga di antaranya bertarung dengan sesama tim papan atas.
CLS Knights Surabaya menjadi tim pertama yang menjajal ketangguhan Christian Ronaldo Sitepu dkk besok (3/12). Inilah big match pertama pada seri pembuka.
Selama CLS dilatih Kim Dong-won, mereka selalu membuat SM kesulitan. Bahkan, pada Preseason Tournament Mangupura Cup 2014, CLS mengalahkan SM di semifinal dengan skor 82-71 pada 18 Oktober lalu.
Setelah melewati CLS, SM punya sedikit ruang untuk bernapas. Sebab, lawannya hanya Satya Wacana ACA LBC Salatiga (4/12). Kemudian, mereka mendapatkan istirahat sehari sebelum mesin perang akan digenjot habis-habisan.
Penyebabnya, setelah istirahat, mereka secara beruntun bertarung dengan Aspac Jakarta (6/12) dan Pelita Jaya Energi MP Jakarta (7/12). Untuk seri pertama, tidak ada tim lain yang memiliki jadwal seberat itu.
Meski begitu, SM tetap percaya diri. Menurut Youbel Sondakh, asisten pelatih SM, kombinasi pemain senior dan pemain muda SM siap bertarung dengan tim mana pun. Apalagi, sederet pemain muda mereka bukanlah wajah baru.
Mereka sudah berpengalaman dari musim-musim sebelumnya. Sebut saja Kevin Yonas Argadiba Sitorus, Gunawan, dan Avan Seputera. Selain itu, deretan pemain muda yang memiliki stamina lebih dinilai akan menjadi poin plus untuk menjalani jadwal berat tersebut.
''Kami telah melakukan penyesuaian untuk musim ini. Berbeda dengan musim lalu, musim ini kami akan bermain lebih cepat. Biasanya kami kan mengandalkan size. Tetapi, dengan ada speed, itu akan lebih baik. Postur sudah ada, tinggal main kecepatan,'' ujar Youbel.
Di sisi lain, seri perdana di Jakarta akan menjadi seri yang bersahabat bagi Garuda. Mereka menjadi satu-satunya tim big five yang tidak akan melawan tim papan atas. Wendha Wijaya dkk hanya bermain tiga kali dan bertemu tim yang di atas kertas bisa diatasi. Yakni, Pacific Caesar Surabaya (3/12), JNE BSC Bandung Utama (4/12), dan Satya Wacana ACA LBC Salatiga (6/12). Peluang sapu bersih terbuka lebar.
Situasi itu akan dimanfaatkan Tjetjep Firmansyah untuk banyak melakukan rotasi dan memberikan minute play lebih kepada barisan bench. Apalagi, dirinya juga masih mencari pelapis pemain utama seperti Galank Gunawan dan Diftha Pratama. Dengan musim reguler yang berjalan selama sepuluh seri, rotasi akan menjadi hal yang krusial. ''Jadi, kami tinggal mengantisipasi bagaimana caranya seri Jakarta ini untuk persiapan menuju seri Bandung,'' ujar Coach Tjetjep
''Target kami memang harus sapu bersih. Dengan catatan, pemain starting tidak kelelahan. Jadi, ini adalah kesempatan bagi pemain-pemain yang menjadi pelapis pemain utama agar bisa improve. Tetapi, saya nggak mau meremehkan tim lain,'' tegas mantan pelatih timnas basket SEA Games Myanmar tersebut. (mid/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos