SERIUS: Antonius Joko (kiri) harus berhadapan dengan gurunya, Tjetjep Firmansyah, saat Aspac melawan Garuda hari ini. (Foto: Boy Slamet / Jawa Pos)
TJETJEP Firmansyah pernah menjadi bagian sukses dari Aspac Jakarta. Terhitung empat gelar juara mampu dipersembahkannya selama melatih Aspac. Yakni, Kobatama pada 2000-2001 dan 2002-2003 serta IBL pada 2003-2004 dan 2005-2006.
Namun, hari ini dia harus berhadapan dengan mantan klub asuhannya itu. Tjetjep akan membawa Garuda menantang kemapanan Aspac dalam Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia Preseason Tournament Mangupura Cup 2014 di GOR Purna Krida, Kerobokan, Badung.
Laga yang menjadi reuni buat Tjetjep. Apalagi, kebetulan yang melatih Aspac pada ajang pramusim ini adalah Antonius Joko Endratmo yang pernah jadi pemain asuhannya. Selama 2002 hingga 2010, Tjetjep berkolaborasi dengan Joko sebagai pelatih dan pemain.
Meski aura reuni begitu kental terasa, Tjetjep akan mengesampingkan itu. Mereka butuh kemenangan agar peluang lolos dari grup A terbuka. ''Ya, memang harus diambil, nggak ada cara lain,'' ucap Coach Tjetjep.
Di grup A, mereka sudah dua kali bermain. Hasilnya, sekali menang atas JNE BSC Bandung Utama 62-57 (11/10) dan kalah oleh CLS Knights Surabaya 74-66 (12/10). Mereka pun berada di peringkat keempat dengan tiga poin.
Aspac belum terbendung dan menyapu bersih dua game dengan koleksi empat poin. Mereka berada di peringkat kedua di bawah CLS. Kemarin (13/10) juara NBL musim lalu tersebut menang mudah atas NSH GMC GSBC Jakarta dengan skor 94-70. Karena itu, jika ingin menjaga peluang lolos ke semifinal, tidak ada pilihan lain bagi Garuda selain memenangkan laga tersebut.
Di atas kertas, Aspac lebih diunggulkan. Komposisi pemain mereka musim ini tidak banyak berubah, minus Muhammad Isman Thoyib dan Wahyu Widayat Jati yang pensiun. Lubang itu diisi dengan masuknya dua rookie. Yakni, Kristian Liem dan Alkristian Chandra, plus Fidyan Dini.
Namun, dua pemain Aspac yang mengikuti kompetisi FIBA 3x3 World Tour, Rizky Effendi dan Fandi Andika Ramadhani, belum bisa dipastikan tampil. Apalagi, Coach Tjetjep pasti sudah hafal dengan gaya bermain dan karakter pemain Aspac.
''Pemain Garuda juga cepat, terutama Wendha (Wijaya) dan Diftha (Pratama). Tetapi, fokus kami adalah rebound. Offensive rebound mereka bagus karena ada Galank (Galank Gunawan, Red),'' tutur Joko.
Pertandingan tersebut akan menjadi ujian pertama bagi Joko dalam menghadapi laga besar. Sebab, dua laga sebelumnya yang dihadapi hanya tim medioker seperti Bimasakti Nikko Steel Malang dan NSH GMC GSBC Jakarta. (mid/irr/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos