TERATAS: Selebrasi dua pemain CLS Rachmad Febri Utomo (kiri) dan Mario Wuysang ketika melawan Garuda di GOR Purna Krida, Kerobokan, Minggu (12/10). (Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos)
CLS Knights Surabaya terus berlari kencang. Klub kebanggaan Kota Surabaya tersebut merebut kemenangan atas Garuda Kukar Bandung 74-66 dalam laga Speedy NBL Preseason Tournament Mangupura Cup 2014 di GOR Purna Krida, Badung, kemarin (12/10).
Kemenangan itu membuat juara preseason tournament 2011 tersebut berada di puncak klasemen sementara grup A dengan 4 poin dari hasil dua kemenangan. Dengan begitu, langkah mereka menuju semifinal kian mulus.
Sebab, tim asuhan pelatih asal Korsel Kim Dong-won tersebut berhasil mengamankan satu partai penting melawan rival utamanya di grup A. Satu game lagi yang menunggu adalah bentrok melawan Aspac Jakarta (15/10). Selain itu, sisa lawan yang akan dihadapi di atas kertas bisa dikalahkan. Yakni, JNE BSC Bandung Utama (13/10) dan Bimasakti Nikko Steel Malang (17/10).
Adalah sebuah raihan manis. Sebab, ini merupakan kemenangan pertama CLS atas Garuda dalam preseason selama tiga tahun terakhir. Dimaz Muharri dkk selalu kandas di dua edisi preseason sebelumnya. Yakni, pada preseason edisi 2012 CLS kalah oleh Garuda 62-65 dan preseason musim lalu CLS juga takluk 55-69.
Tadi malam, ada tiga pemain CLS yang bermain impresif dan berhasil mengoleksi double digit point. Dimaz menjadi top scorer dengan 15 poin, diikuti Rachmad Febri Utomo (12 poin), dan Mario Wuysang (11 poin). Dari kubu Garuda, Christ Gideon berhasil menjadi top scorer dengan 18 poin.
Mr Kim mengatakan, kunci kemenangan kali ini adalah akurasi anak asuhnya yang lebih baik jika dibandingkan dengan Garuda. Field goal CLS menyentuh angka 44 persen. Hal tersebut cukup mampu menambal jebloknya rebound yang hanya mencapai 27 kali. Di sisi lain, persentase field goal Garuda berada di angka 38 persen. Namun, klub asal Kota Bandung tersebut mampu unggul dalam hal rebound yang mencapai 47 kali dan berhasil mencetak 40 poin di paint area.
''Kali ini Dimaz bisa shoot. Okky (Okky Arista, Red) yang saya kasih starter, karena sedang ulang tahun, juga bagus. Tiga kali three point tembakannya masuk. Yang shooter lain malah nggak masuk,'' ujar Mr Kim. ''Jadi, itu juga bisa menutupi rebound kami yang jelek. Tetapi, Tjetjep (Firmansyah, pelatih Garuda, Red) pintar pakai pemain besar-besar semua,'' lanjutnya.
Meski berhasil merebut kemenangan atas Garuda, Mr Kim tetap mewaspadai tim lain, khususnya JNE BSC Bandung Utama. Menurut mantan pelatih Bimasakti di era 1990 tersebut, Bandung Utama di bawah asuhan pelatih Octaviarro Romely Tamtelahitu diprediksi bisa merepotkan.
Di sisi lain, Ali Budimansyah, asisten pelatih Garuda, mengakui bahwa anak asuhnya bermain kurang sabar dan banyak mengulangi kesalahan sendiri. (mid/irr/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos