PANTANG MENYERAH: Muhammad Rizal Falconi memiliki potensi besar untuk menjadi forward yang hebat (Foto: Wahyudin/Jawa Pos))
BAK si Midun, protagonis dalam novel Sengsara Membawa Nikmat, Muhammad Rizal Falconi hijrah ke Jakarta, meninggalkan kampung halamannya di Pontianak. Dia meretas karir sebagai pebasket profesional di ibu kota bersama Garuda Kukar Bandung.
Bagaimana dia berlabuh di Garuda sepertinya sudah berjodoh. Rizal mulai memimpikan menjadi pemain basket profesional karena jersey Garuda. Semasa sekolah di SMAN 7 Pontianak, pelatih basketnya yang kebetulan berasal dari Bandung memberikan jersey dengan nomor punggung 33 milik pemain Garuda yang bernama Firmansyah. Sejak saat itu, dia bermimpi bisa mengenakan jersey Garuda yang sesungguhnya.
Pada 2011 mimpi untuk tampil di liga kasta tertinggi tanah air kian dekat ketika Wan Amran, pelatih Garuda saat itu, setiap akhir pekan sering berkunjung ke tempat latihan Rizal. Waktu itu dia tergabung dalam tim pra-PON Kalbar. Meski cowok kelahiran Sanggau itu tidak masuk skuad PON Kalbar, Wan Amran melihat potensinya.
"Saat itu ditawari untuk ikut seleksi di Jakarta," kenangnya. "Tapi, orang tua sempat khawatir juga sih nanti tinggal di mana, pendidikannya seperti apa," lanjutnya.
Dengan bondo nekat (bonek) alias modal nekat, Rizal memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Setelah beberapa kali mengikuti seleksi, jebolan DBL All-Star 2010 itu berhasil bergabung dengan Garuda.
Tentu saja dia tidak bisa langsung masuk tim inti di Garuda. Rizal harus lebih bersabar dan membuktikan kemampuannya untuk masuk roster Garuda. Cowok 21 tahun itu lalu malang melintang di berbagai kompetisi tingkat mahasiswa. Akhirnya, pada Speedy NBL musim lalu, di bawah asuhan A.F. Rinaldo, Rizal diberi kepercayaan dan berhasil masuk roster Garuda.
Musim perdana Rizal di NBL berjalan baik. Untuk urusan rebound, dia berada pada urutan ketiga di Garuda dengan total 130 rebound dari 32 pertandingan. Rizal juga menjadi pemain yang rajin melakukan blok. Dirinya juga menjadi yang terbaik ketiga dengan total 15 blok. Raihan 175 poin dan menjadi pemain tersubur keenam Garuda semakin melengkapi capaian di musim perdananya.
Rizal memiliki potensi besar untuk menjadi forward yang hebat. Dia punya postur yang cukup tinggi, 195 sentimeter. Namun, dengan postur menjulang itu, dia hanya punya bobot 70 kilogram. Meski dengan bonek bisa saja bertarung melawan pemain yang bertubuh besar, tetap saja dia harus menambah berat badan agar bisa lebih kompetitif pada masa yang akan datang. Tambah bobot biar permainannya lebih keren.
"Ya, saya punya target bobot di kisaran 80-90 kilogram," tegas dia. (mid/c11/ang)
Story Provided by Jawa Pos