MELOMPAT TINGGI: Point guard CLS Dimaz Muharri hendak melepaskan layup melewati Wendha Wijaya (Garuda), Jumat (6/6). (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
CLS Knights Surabaya mengawali laga pembuka di Speedy NBL Indonesia Championship Series 2013-2014 secara gemilang. Melawan Garuda Kukar Bandung, CLS menang dengan skor 73-64 di GOR UNY tadi malam (6/6).
Kemenangan tersebut jelas sangat-sangat berharga. Sebab, Garuda selalu menjadi momok CLS dalam dua championship series terakhir. Wendha Wijaya dkk konsisten mengganjal CLS untuk mencapai babak grand final .
Perubahan dalam tubuh CLS dengan kedatangan pelatih asal Korea Selatan Kim Dong-won dan point guard veteran Mario Wuysang jelas membawa dampak positif.
CLS jauh lebih tenang dalam menyikapi tekanan Garuda, terutama pada kuarter ketiga. Garuda sempat unggul 42-41 ketika kuarter ketiga menyisakan enam menit. Padahal, sejak kuarter pertama dan kedua, CLS terus memimpin cukup nyaman.
Namun, Dwi Haryoko dkk tidak membiarkan Garuda mendapatkan momentum. Berondongan shooter-shooter CLS, terutama AA Ngurah Wisnu Budidharma dan Andrie Ekayana, membuat CLS mampu membalikkan kedudukan dan akhirnya menang dengan margin 9 poin.
Hari ini CLS libur. Tetapi, besok tim peringkat keempat musim reguler tersebut menjalani big match melawan Satria Muda BritAma Jakarta. Kemarin SM menang mudah melawan Bimasakti Nikko Steel Malang dengan skor 81-45.
Pada laga tadi malam, Yayan -sapaan shooting guard senior CLS Andrie Ekayana- menjadi pencetak poin tertinggi untuk timnya dengan 19 poin. Sandy Febiansyakh dan Wisnu masing-masing menyumbang 11 dan 10 angka untuk timnya. Yang tidak kalah bersinar adalah Mario Wuysang yang mencetak 9 angka dan 6 assist .
Kim Dong-won menuturkan, dirinya cukup puas dengan kemenangan timnya. Tetapi, pelatih yang akrab disapa Mr Kim itu menegaskan bahwa CLS harus memperkuat mentalitas bermain untuk pertandingan berikutnya.
''Rasanya masih kurang gereget. Pemain harus sadar bahwa ini championship series . Pemain harus sadar, kami ini sedang berperang. Setiap pertandingan adalah hidup mati,'' kata Mr Kim.
Soal melawan SM, Mr Kim menolak membicarakan itu terlebih dahulu. Bagi dia, semua akan dibahas pada latihan hari ini. Dia menginginkan CLS lebih dulu tenang dan menikmati kemenangan atas Garuda.
A.F. Rinaldo, pelatih Garuda, mengatakan bahwa timnya memang sempat membuat repot CLS. Namun, dia mengakui roster CLS memiliki komposisi yang lebih matang. Itulah yang membuat Garuda sulit bangkit, terutama setelah keunggulan pada kuarter ketiga disalip.
''Kami tidak bisa memaksimalkan rotasi pemain. Pemain bench memang kurang mampu melapis starter. Selain itu, turnover membunuh kami. Kami banyak melakukan kesalahan sendiri,'' kata Inal -panggilan A.F. Rinaldo.
Hari ini Garuda menjalani laga hidup mati melawan Bimasakti. Bagi Inal, di laga tersebut timnya wajib menang. Inal tidak mau menganggap remeh. (nur/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos