|
NEWS HEROIK: Shooting guard CLS Knights Surabaya Sandy Febiansyakh (kiri) melakukan dunk dalam laga melawan Garuda Kukar Bandung di DBL Arena Surabaya, Minggu (11/5). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 11/05/2014
[FLASH] CLS Jinakkan Garuda lewat Overtime
KEMENANGAN heroik dipetik CLS Knights Surabaya dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Seri VI Surabaya. Lewat drama overtime , CLS berhasil menyudahi perlawanan alot Garuda Kukar Bandung, 70-60, di DBL Arena Surabaya, Minggu (11/5). Berlangsung ketat sejak kuarter pertama, duel tim papan atas ini harus berlanjut ke babak tambahan. Menyusul hasil 58-58 di pengujung kuarter keempat. Ini adalah overtime berturut-turut bagi CLS dalam dua hari terakhir. Sehari sebelumnya, tim polesan Kim Dong-won ini juga bermain hingga overtime saat bentrok lawan Satria Muda BritAma Jakarta One handed dunk Sandy Febiansyakh ketika laga tersisa 13 detik seakan menjadi klimaks dari game sengit ini. Shooting guard bertinggi 190 cm itu memang menjadi bintang kemenangan dalam game ini. Dia tampil paling produktif, lewat donasi 17 poin. Selain Sandy, performa impresif juga ditunjukkan Rachmad Febri Utomo. Kapten Timnas SEA Games 2013 ini nyaris membukukan triple-double pertamanya di NBL Indonesia. Menyusul kontribusi 11 poin, 10 assist, dan 9 rebound. Dukungan penting juga diberikan Mario Wuysang lewat torehan 14 poin. Disusul oleh Dwi Haryoko dengan tambahan 12 poin. Sementara Dimaz Muharri berkontribusi 12 rebound, 8 poin, dan 7 steal. ”Hari ini kami lagi beruntung. Beda dengan kemarin saat kalah dari Satria Muda juga lewat overtime ,” ujar Mr. Kim, sapaan akrab head coach CLS. Dari Garuda, Wendha Wijaya dan Fadlan Minallah tampil sebagai yang tersubur dengan masing-masing menyumbang 16 poin. Menyusul tambahan poin tersebut, Fadlan dan Wendha berhasil menembus 1,000 Points Club, klub pencetak seribu poin di pentas NBL Indonesia. (*)
Share this:
Tweet
|
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |