BERBAHAYA: Bintang muda Garuda Kukar Bandung Chadistira Pranatyo (kiri) dalam kawalan Rony Gunawan dari Satria Muda BritAma Jakarta, Sabtu (8/3). Garuda akan menghadapi Aspac malam ini. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
GARUDA Kukar Bandung kembali menghadapi lawan superberat dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia seri IV Bandung. Setelah bertarung habis-habisan melawan Satria Muda Britama Jakarta tadi malam (8/3), Garuda menantang juara bertahan Aspac Jakarta di C-Tra Arena malam ini (9/3).
Garuda mendapat modal luar biasa menjelang pertandingan itu. Garuda melalui drama yang luar biasa menegangkan berhasil mengalahkan Satria Muda Britama Jakarta lewat buzzer beater dua angka Diftha Pratama. Garuda menang 63-62.
Pada pertemuan pertama musim ini, Garuda mampu menundukkan Aspac dengan skor 58-51 di seri I Malang pada 24 November tahun lalu. Tentu itu tidak bisa dijadikan ukuran. Kondisi sekarang jauh berbeda dengan kejadian di GOR Bimasakti.
Aspac tidak diperkuat banyak pemain kuncinya. Penembak jitu Xaverius Prawiro dan Andakara Prastawa Dhyaksa membela tim nasional SEA Games 2013.
Sementara itu, most valuable player (MVP) musim lalu Pringgo Regowo masih berkutat dengan cedera lutut. Sedangkan izin bertanding pemain naturalisasi dari Filipina Ebrahim Enguio Lopez belum turun. Dengan komposisi seperti itu, Aspac jelas sangat diunggulkan menjadi pemenang. Meskipun, Garuda bermain di kandang sendiri. Dari rekor head-to-head, Aspac unggul sangat dominan dengan 12 kemenangan dari 16 pertemuan sepanjang NBL Indonesia.
Pelatih Aspac Rastafari Horongbala mengakui bahwa permainan timnya jelek saat laga pertama. Itu ditambah dengan performa impresif yang ditunjukkan duo Diftha Pratama dan Chadistira Pranatyo. Dua pemain tersebut mengombinasikan 28 poin.
''Kami jelas harus mewaspadai shooter-shooter mereka. Garuda memang sangat bergantung kepada mereka,'' ucap Coach Fari. ''Memang kondisi kami berbeda daripada di Malang. Tetapi, tetap saja kami tidak boleh menganggap remeh mereka," imbuhnya.
Coach Fari mengatakan bahwa Garuda memang dalam kondisi keletihan luar biasa setelah bermain dalam tiga hari beruntun. Setelah menghadapi Satya Wacana LBC Metro Bandung pada Jumat, Garuda bakal melawan Satria Muda serta Aspac pada Sabtu dan Minggu.
Bagi Coach Fari, hal itu menjadi keuntungan yang sangat baik. Namun, tetap saja itu tidak menjadi ukuran bahwa pertandingan bakal mudah dimenangi timnya.
Kemarin Aspac membawa modal yang bagus dengan membekap JNE BSC Bandung Utama dengan skor 86-58. Ius -panggilan Xaverius Prawiro- tampil gila dengan membukukan 26 poin. Tembakan tiga angka pemain kelahiran Surabaya itu sangat dahsyat. Dia mencetak 6 dari 10 kesempatan three-point . (nur/c4/ham)
Rekor Buruk Kontra Tim Besar
Garuda Kukar Bandung secara mengejutkan menang atas Satria Muda tadi malam. Tetapi, secara umum, mereka punya hambatan ketika menghadapi tim besar. Rekor mereka buruk. Berikut rekor bentrok mereka dengan tim besar. (nur/c4/ham)
v Aspac Jakarta
Menang: 4
Kalah: 12
Game: 16
v Satria Muda
Menang: 6
Kalah: 8
Game: 14
v Pelita Jaya
Menang: 2
Kalah: 11
Game: 13
v CLS Knights
Menang: 9
Kalah: 8
Game: 17
Pelajaran di Game Pertama
Pada pertandingan pertama musim ini melawan Aspac pada seri I Malang lalu, Garuda berhasil memenangi pertandingan dengan skor 58-51. Apa saja yang menonjol dari pertandingan itu?
Diftha Pratama
Diftha mencetak 15 poin, terbanyak di antara semua pemain pada laga itu. Dia memasukkan 5 dari 12 tembakan tiga angka.
Duet Diftha-Dira
Kombinasi dua sophomore Diftha Pratama dan Chadistira Pranatyo luar biasa. Selain Diftha yang mencetak 15 poin, Dira menyumbang 13 angka.
Field Goal Lebih Baik
Tembakan tiga angka sejatinya menjadi senjata Garuda dan Aspac. Namun, Garuda unggul dengan 30 persen (6-20). Sementara itu, Aspac hanya 9 persen (2-22). Maklum, dua penembak jitu Aspac Xaverius Prawiro dan Andakara Prastawa absen karena membela tim nasional di SEA Games 2013. (nur/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos