NEWS

SERU: Shooting guard Garuda Diftha Pratama berusaha merebut bola dari penguasaan Ruslan (Stadium) dalam Speedy NBL Indonesia 2013-2014 seri II Jakarta di Hall Basket Senayan kemarin. (Foto: Hendra Eka / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 15/01/2014
Pemain Muda Bisa Diandalkan
Mengantarkan Garuda Kalahkan Stadium meski Wendha Absen

JAKARTA - Cobaan berat dialami Garuda Kukar Bandung. Point guard utama sekaligus kapten tim Wendha Wijaya dipastikan absen sampai akhir seri II Speedy NBL Indonesia. Pemain berusia 31 tahun tersebut mengalami retak pada tangan kirinya.

Wendha mengalami cedera itu saat Garuda kalah melawan Satria Muda Britama Jakarta 63-75 (12/1). Kemarin (14/1) pemain kelahiran Kediri, Jawa Timur, tersebut tidak bermain saat Garuda mengalahkan Stadium Jakarta dengan skor 69-58. Wendha digantikan dua point guard muda Garuda. Jonathan Elyaday, 21, menjadi starter, sedangkan Frans Agustinus Tjaswadi, 23, pelapisnya.

Tidak adanya Wendha membuat Garuda sempat kesulitan hingga akhir kuarter ketiga. Sebab, Wendha bukan hanya konduktor dan otak permainan Garuda. Lebih dari itu, mantan pemain Satria Muda Britama Jakarta tersebut juga merupakan mesin poin penting bagi timnya.

Garuda baru bisa lepas dari tekanan Stadium pada kuarter keempat. Ini ditandai dengan penampilan bagus guard Chadistira Pranatyo. Dira -panggilannya- mencetak 13 angka dalam laga itu, sedangkan pemain baru Galank Gunawan mencatat 13 rebound. Namun, pemain tim nasional SEA Games 2013 tersebut tidak mencatat satu pun poin.

''Permainan (Jonathan dan Frans), menurut saya, sudah bagus. Namun, mereka masih kurang jam terbang dan pengalaman,'' ucap Wendha. ''Kalau mental bertanding, keduanya punya keinginan untuk selalu menang,'' imbuhnya.

Ya, kemenangan atas Stadium kemarin menunjukkan bahwa Garuda bisa berharap banyak kepada para pemain muda. Khususnya pemain-pemain yang akan ditugaskan untuk menutup lubang yang ditinggalkan Wendha. Stadium bukan tim lemah. Mereka adalah semifinalis musim lalu. Karena itu, kemenangan atas Stadium adalah hasil yang patut diapresiasi. 

Wendha diprediksi menepi sampai dua pekan. Itu berarti, pada seri III di Solo, 8-16 Februari, Wendha sudah bisa bermain. Cedera tersebut adalah yang pertama bagi Wendha di Garuda. Sepanjang karirnya, dia hanya pernah cedera parah sekali. Yakni, ketika robek meniscus saat membela SM pada 2002.

Pelatih Garuda Antonius Ferry Rinaldo mengatakan, tanpa Wendha, timnya memang akan kehilangan. Namun, dia yakin Jonathan dan Frans akan mampu menambal lubang yang ada. Jonathan kemarin tampil cukup stabil saat dimainkan selama hampir 28 menit. 

Apalagi, jadwal sisa Garuda di seri II ini akan relatif mudah. Tiga tim terberat, Pelita Jaya Energi-MP Jakarta, SM, dan Stadium, sudah dihadapi. Garuda hanya menyisakan dua pertandingan, yakni melawan NSH GMC Riau (16/1) dan Hangtuah Sumsel IM (18/1).

Melawan NSH, Garuda di atas kertas menang. Tetapi, menghadapi Hangtuah, laga bisa mengejutkan. Ary Sapto dkk memang tidak konsisten, namun bisa mengejutkan.

''Kami harus banyak share bola. Pada pertandingan ini (melawan Stadium), kami mengalami peningkatan. Ada perubahan sistem. Ini yang menjadi nilai plus kami meski Wendha cedera,'' papar Inal -panggilan Antonius Ferry Rinaldo. (nur/c17/ang)

Wendha Penting buat Garuda 

WENDHA Wijaya menjadi pemain terpenting di Garuda Kukar Bandung. Selain mengangkat mental karena berstatus kapten, statistik Wendha musim ini membuktikan itu. Kecuali rebound, catatan statistik Wendha nyaris di atas semua pemain Garuda.

Statistik Wendha 

Main: 8 

Minute play: 22,3 menit per game (ketiga)

Total poin: 88 (ketiga)

Poin per game: 11,0 (kedua) 

Field goal: 50 persen, 34-68 (pertama) 

Total assist: 35 (pertama)

Steal: 15 (pertama)

Total rebound: 27 (ketujuh)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.