NEWS

KLASIK: Point guard Satria Muda Hardianus (atas) akan menjadi pemain penting timnya melawan bintang Aspac Xaverius Prawiro malam ini. (Foto: Farid Fandi, Hendra Eka / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 04/05/2015
Raksasa versus Raksasa

PARTAI ulangan grand final musim lalu akan menjadi sajian utama big match IndiHome NBL Indonesia Championship Series 2015 di Hall Basket Senayan malam ini.

Tensi pertandingan dipastikan akan sangat panas. Sebab, yang berlaga adalah penguasa NBL Indonesia dalam empat musim terakhir, M88 Aspac Jakarta versus Satria Muda (SM) Britama Jakarta.

Tim yang kalah pada pertandingan itu tidak otomatis tersingkir. Sebab, Aspac dan SM sukses mengalahkan lawan-lawannya dalam pertandingan pembuka Sabtu (2/4). Namun, Aspac dan SM ingin saling ''bunuh'' untuk secepatnya memastikan tempat ke semifinal.

Pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa mewanti-wanti agar pemainnya tampil lebih konsisten dan fokus. Terutama dalam bertahan. Pertandingan melawan Stadium pada pembuka championship series menjadi catatan.

Dalam pertandingan itu, SM sempat unggul 17 poin. Namun, karena SM kehilangan fokus, Stadium bisa memangkas ketertinggalan itu menjadi dua poin saja.

Bagi Wiwin, panggilannya, pemain SM terlalu melakukan banyak turnover yang menyentuh angka 20 kali. Untuk tim sekelas SM dan melawan Stadium, Wiwin menganggap catatan itu sangat tinggi.

''Kondisi ini sangat berbahaya jika kami bertemu tim seperti Aspac yang memiliki fast break sangat baik. Kami sudah ambil pelajaran. Ini playoff dan semua bisa terjadi. Mental kami harus lebih kuat,'' katanya.

Sementara itu, head coach Aspac Rastafari Horongbala mengingatkan bahwa pemainnya harus bermain dengan enjoy. Sebab, tensi playoff begitu tinggi. Kalau terbebani dan tidak bermain lepas, permainan Aspac semakin kacau.

Namun, bermain lepas saja tidak cukup. Coach Fari akan tetap mewaspadai dua big man terbaik SM, Christian Ronaldo ''Dodo'' Sitepu dan Rony Gunawan. Sebab, small man SM masih bisa diantisipasi barisan ''pemain kecil'' Aspac.

Menjaga mereka akan sangat sulit karena Aspac praktis hanya memiliki Ferdinand Damanik sebagai center yang bisa diandalkan di barisan pertahanan. ''Inti permainan SM masih berada di mereka berdua,'' tegas pelatih yang membawa Aspac juara back-to-back tersebut. (mid/c19/nur)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.