NEWS

ANAK MUDA: Guard Satria Muda Avan Seputera (kiri) dan Handri Satrya Santosa dari Aspac dalam konferensi pers di Jogjakarta kemarin. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 11/03/2015
Pincang Menuju Big Match Pembuka

TIDAK heran bentrok M88 Aspac Jakarta versus Satria Muda Britama Jakarta selalu dinanti. Sangat layak pula disebut laga klasik. Sebab, hanya dua tim itu yang pernah menjuarai IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia sejak bergulir 2010.

Nah, malam ini fans basket Jogjakarta mendapat suguhan big match dua tim itu di GOR UNY Jogjakarta. Game pembuka tersebut menjanjikan pertarungan seru tim yang memiliki komposisi pemain tangguh.

Hanya, Aspac agak pincang saat melawan Satria Muda malam ini. Mereka tidak turun dengan kekuatan terbaiknya. Setelah absennya Xaverius Prawiro, kini juara bertahan NBL itu juga kehilangan kapten sekaligus point guard Mario Gerungan yang terkena cacar air.

''Masalah kami mungkin ya di point guard saja. Pras (Andakara Prastawa Dhyaksa, Red) juga shooting-nya belum ketemu. Di game terakhir oke lah, tapi belum balik seperti semula. Mau nggak mau, ya harus siap,'' ujar pelatih Aspac Rastafari Horongbala kepada Jawa Pos.

Absennya Gerungan berusaha diatasi oleh Coach Fari -sapaan Rastafari Horongbala- dengan menjajal Rizky Lyndra atau Rizky Effendi untuk rotasi atau me­nemani Prastawa sebagai pengatur serangan. ''Rama (Fandi Andika Ramadhani, Red) juga bisa sebenarnya,'' terang Coach Fari.

Namun, Coach Fari mengatakan bahwa Satria Muda memang lebih diunggulkan. Kemenangan atas Pelita Jaya Energi MP Jakarta 73-69 (8/3) membuat Satria Muda berada di posisi terdepan dalam perburuan gelar pada musim reguler.

Sebab, saat ini juara NBL Indonesia musim 2010 dan 2011 itu unggul head-to-head dengan dua tim besar Pelita Jaya (2-0) serta CLS Knights Surabaya. Meski begitu, dia tidak ingin menyerah begitu saja. Ada gengsi tersendiri jika bisa memenangi laga melawan Satria Muda.

''Saya sih nggak mau kalah. Anak-anak juga nggak mau kalah,'' tambahnya.

Di sisi lain, Cokorda Raka Satrya Wibawa enggan berbicara mengenai juara musim reguler dan fokus kepada tiap game-nya. Termasuk melawan Aspac hari ini. Terlebih, Aspac merupakan tim yang menghentikan winning streak dalam 13 laga milik Satria Muda 85-76 (4/2) pada seri V Batam lalu.

Pada pertemuan sebelumnya, Satria Muda kalah karena terbawa permainan cepat Aspac dan membiarkan shooter-shoter bebas melepas tembakan. Hal itulah yang tidak boleh terulang. Field goal Aspac kala itu mencapai 45 persen (28-62)

''Selain itu, tembakan bebas kami jelek waktu itu. Sedangkan Aspac waktu itu shooter jalan dan di paint area juga jalan,'' ujar Wiwin.

Pada game hari ini (11/3), Satria Muda juga tidak turun dengan kekuatan penuh. Salah seorang pemain mereka, Vamiga Michel, absen karena cedera hamstring. Vamiga diperkirakan tidak bermain satu bulan. Karena itu, Christian Ronaldo ''Dodo'' Sitepu, kapten tim Satria Muda, menginginkan rekan-rekannya tampil all out dan mempersembahkan kemenangan buat Vamiga yang sedang cedera. (mid/rif/c4/ham)

Tradisi Dukung Satria Muda

SATRIA Muda Britama Jakarta punya tradisi bagus ketika bersua M88 Aspac Jakarta pada musim reguler. Dalam empat musim, tiga kali Satria Muda unggul head-to-head di akhir musim. Adapun Aspac hanya sekali pada musim 2012-2013. Berikut head-to-head di regular season.

2010-2011
Aspac vs Satria Muda 1-2

2011-2012
Aspac vs Satria Muda 0-3

2012-2013
Aspac vs Satria Muda 2-1

2013-2014
Aspac vs Satria Muda 0-3

2014-2015*
Aspac vs Satria Muda 1-1

Total Head-to-Head
Tanding: 22
Aspac menang: 8
Satria Muda menang: 14

Catatan: *) Masih berlangsung.

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.